“Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu ?”
- Kategori : Investasi
- Monday, 08 October 2012 05:07
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Dalam Alquran, Allah Shubhaanahu Wata’ala menyebut dinar dan dirham sebagai mata uang yang digunakan manusia; dinar dan dirham mata uang yang sah digunakan umat Islam dalam melakukan setiap transaksi dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya. Penyebutan kata-kata dinar dan dirham dalam Alquran secara implisit menunjukkan pengakuan Allah terhadap superioritas dinar dan dirham, seperti firmanNYA dalam ayat-ayat berikut: “Dan di antara Ahli Kitab, ada orang yang kalau engkau amanahkan dia menyimpan sejumlah besar harta sekalipun, ia akan mengembalikannya (dengan sempurna) kepadamu, dan ada pula di antara mereka yang kalau engkau amanahkan menyimpan sedinar pun, ia tidak akan mengembalikannya kepadamu kecuali kalau engkau selalu menuntutnya…” (Q.S. Ali Imran: 75);
“Dan (setelah terjadi perundingan) mereka menjualnya dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja bilangannya…” (Q.S. Yusuf: 20).
Untuk harga emas perak sedunia bisa Coba dilihat di www.kitco.com atau di websitenya PT. Aneka Tambang TBK, juga PERURI (Perum Pencetakan Uang Republik Indonesia). Untuk informasi mengenai harga dinar dan dirham lebih lanjut bisa lihat di Syarifah Dinar (agen resmi Gerai Dinar): http://chandra-anom.blogspot.com/
Apa itu Dinar dan Dirham?
Koin dinar emas adalah koin emas, yang dibuat dari emas 22 karat (0.917%) dengan berat 4,25 gram dan diameter 23 mm, dan Dirham Perak Islam yaitu perak murni seberat 2.975 gram, yang dapat berfungsi sebagai alat investasi dan proteksi nilai kekayaan. Dinar Iraq dan sejenisnya adalah tidak sama dan bukan Dinar Islam. Dinar Iraq adalah uang kertas biasa, sedangkan Dinar Islam adalah uang emas 22 karat 4.25 gram. Spesifikasi ini telah ditetapkan oleh Khalifah Umar Al-Khattab.
Khalifah Umar Al-Khattab juga telah menetapkan berat dan ukuran perbedaan di antara dinar dan dirham seperti berikut:-‘7 dinar mesti besarnya sama dengan 10 dirham (dari segi beratnya):
· 1 dinar = 4.25g x 7 = 29.75g
· 10 dirham = 29.75g / 10 = 2.975g
Jadi unit ukurannya adalah: 1 dinar = 4.25g dan 1 dirham = 2.975g
Abu Bakar Ibn Abi Maryam melaporkan, bahwa beliau mendengar Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda "Akan tiba suatu zaman di mana tiada apa yang bernilai dan boleh digunakan oleh umat manusia. Maka simpanlah dinar dan dirham (untuk digunakan) (Hadith Dhaif Musnad Imam Ahmad Ibn Hanbal)
Dinar dan Dirham adalah mata uang yang sebenarnya, boleh digunakan sebagai mahar, hadiah, koleksi, dan sebagainya. Penggunaan Dinar membolehkan pembayaran zakat yang lebih tepat. Warna dan sifatnya yang menawan yang membangkitkan naluri kemanusiaan. Mempunyai nilai intrinsik yang tersendiri dan diiktiraf sebagai uang di seluruh dunia. Harga emas yang meningkat setiap tahun akan menambahkan nilai kekayaan penyimpan Dinar.
Di Indonesia di masa ini, Dinar dan Dirham hanya diproduksi oleh Logam Mulia - PT. Aneka Tambang TBK dan PERURI (Perum Pencetakan Uang Republik Indonesia).. Saat ini Logam Mulia-lah yang secara teknologi dan penguasaan bahan mampu memproduksi Dinar dan Dirham dengan Kadar dan Berat sesuai dengan Standar Dinar dan Dirham di masa awal-awal Islam. Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang. Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk dan PERURI (Perum Pencetakan Uang Republik Indonesia).
Gerai Dinar tidak melayani jual beli untuk 'Dinar'dan'Dirham' yang berupa uang kertas dari beberapa negara di Timur Tengah, juga tidak melayani jual beli Dinar Emas dan Dirham Perak yang bukan keluaran Gerai Dinar. DiciptakanNYA emas dan perak digunakan sebagai hakim atau timbangan yang adil dalam bermuamalah.
Untuk harga mengacu pada http://www.geraidinar.com/ dan jam transfer menunjukkan harga yang diinginkan pelanggan, setelah berhasil transfer, tolong saya dikabari, jazaAkallah.
Adapun cara pembelian DINAR dan DIRHAM sbb::
Jika ingin kembali ke zaman Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, harga satu ekor kambing memang setara dengan satu dinar. Menyimak hal ini, artinya, betapa stabilnya nilai tukar dinar dan dirham yang dipakai sebagai alat tukar syariah sejak zaman dahulu kala itu. Masa-masa yang terlampaui itu tak terhitung lagi lamanya. Namun ternyata, harga seekor kambing tetap sama dari masa ke masa, jika menghargainya dalam dinar atau dirham. Sekitar 40 tahun lalu, harga kambing mungkin sekitar Rp 1.000. Sekarang sudah jutaan rupiah. Bagaimana dengan 40 tahun yang akan datang? Boleh jadi seekor kambing harganya sudah setara dengan harga mobil Volvo saat ini! Untuk informasi mengenai dinar dan dirham lebih lanjut bisa lihat di SYARIFAH DINAR (agen resmi Gerai Dinar): http://chandra-anom.blogspot.com/
Satu hal lagi yang patut dicatat bahwa koin-koin dinar ataupun perak adalah benda yang sangat liquid. Menjualnya sangat mudah, dibandingkan properti, tanah dan lainnya, yang butuh waktu bertahun-tahun menunggu saat tepat melepasnya. Untuk informasi mengenai dinar dan dirham lebih lanjut bisa lihat di SYARIFAH DINAR (agen resmi Gerai Dinar): http://chandra-anom.blogspot.com/
Kami menangani Dinar Emas Islam,yaitu emas seberat 4.25 gram dg kadar 22 Karat,dan Dirham Perak Islam yaitu perak murni seberat 2.975 gram. Di Indonesia Dinar Emas dan Dirham Perak di produksi oleh Logam Mulia,PT. Aneka Tambang TBK dan PT. PERURI (BUMN);Tidak melayani jual beli utk 'Dinar'&'Dirham' yang berupa uang kertas dari beberapa negara di Timur Tengah. DiciptakanNYA emas dan perak digunakan sebagai hakim atau timbangan yg adil dalam bermuamalah
Dalam emas atau Dinar, fungsi proteksi tersebut berjalan dengan sangat baik, seperti krisis moneter 1997/1998 uang Rupiah nilainya tinggal ¼- nya, sedangkan emas/Dinar secara otomatis menyesuaikan nilainya ke nilai pasar internasional yang wajar saat itu. Sebelum krisis harga emas dikisaran Rp. 25.000 per gram, dipuncak krisis harga emas mencapai Rp. 160.000 per gram. Sebelum krisis, Dinar nilainya setara sekitar Rp. 100.000 per koin, sedangkan pada puncak krisis nilai Dinar saat itu mencapai Rp. 626.000 per koin. Selain sebagai proteksi nilai yang efektif, sebagai investasi, Dinar juga terbukti memberikan hasil rata-rata di atas 30% per tahun dalam statistik selama 40 tahun terakhir (Muhaimin Iqbal dalam buku Dinar The Real Money, hal 58, penerbit Gema Insani, 2009). Untuk informasi mengenai dinar dan dirham lebih lanjut bisa lihat di SYARIFAH DINAR (agen resmi Gerai Dinar): http://chandra-anom.blogspot.com/
Investasi Emas : Koin Dinar, Emas Lantakan Atau Emas Perhiasan ?
Oleh Muhaimin Iqbal / Sabtu, 22 November 2008 09:02
Ketiga-tiganya tentu memiliki kesamaan, karena bahannya memang sama. Kesamaan tersebut terletak pada keunggulan investasi tiga bentuk emas ini, yaitu semuanya memiliki nilai nyata (tangible), senilai benda fisiknya (intrinsic) dan dan nilai yang melekat/bawaan pada benda itu (innate). Ketiga keunggulan nilai ini tdak dimiliki oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga dan uang kertas.
Default value (nilai asal) dari investasi emas tinggi – kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan kepentingannya sendiri-sendiri, otomatis nilai emas akan kembali ke nilai yang sesungguhnya – yang memang tinggi. Sebaliknya default value (nilai) uang kertas, saham, surat berharga mendekati nol, karena kalau ada kegagalan dari pihak yang mengeluarkannya untuk menunaikan kewajibannya –uang kertas, saham dan surat berharga menjadi hanya senilai kayu bakar.
Mana yang akan kita pilih ? Koin Emas, Emas Lantakan atau Perhiasan ? Disini saya berikan perbandingannya saja yang semoga objektif sehingga pembaca bisa memilih sendiri:
Kelebihan Dinar :
1) Memiliki sifat unit account ; mudah dijumlahkan dan dibagi. Kalau kita punya 100 Dinar – hari ini mau kita pakai 5 Dinar maka tinggal dilepas yang 5 Dinar dan di simpan yang 95 Dinar;
2) Sangat liquid untuk diperjual belikan, karena kemudahan dibagi dan dijumlahkan di atas;
3) Memiliki nilai da’wah tinggi karena sosialisasi Dinar akan mendorong sosialisasi syariat Islam itu sendiri. Nishab Zakat misalnya ditentukan dengan Dinar atau Dirham - umat akan sulit menghitung zakat dengan benar apabila tidak mengetahui Dinar dan Dirham ini;
4) Nilai Jual kembali tinggi, mengikuti perkembangan harga emas internasional; hanya dengan dikurangkan biaya administrasi dan penjualan sekitar 4% dari harga pasar. Jadi kalau sepanjang tahun lalu Dinar mengalami kenaikan 31 %, maka setelah dipotong biaya 4 % tersebut hasil investasi kita masih sekitar 27%;
5) Mudah diperjual belikan sesama pengguna karena tidak ada kendala model dan ukuran.
Kelemahan Dinar :
1) Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10% (Sesuai KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/KMK.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan toko emas maka yang harus dibayar ‘toko emas’ penjual Dinar adalah 2%);
2) Ongkos cetak masih relatif tinggi yaitu berkisar antara 3% - 5 % dari nilai barang tergantung dari jumlah pesanan.
Kelebihan Emas Lantakan :
1) Tidak terkena PPN;
2) Apabila yang kita beli dalam unit 1 kiloan – tidak terkena biaya cetak;
3) Nilai jual kembali tinggi.
Kelemahan Emas Lantakan :
1) Tidak fleksibel; kalau kita simpan emas 1 kg, kemudian kita butuhkan 10 gram untuk keperluan tunai – tidak mudah untuk dipotong. Artinya harus dijual dahulu yang 1 kg, digunakan sebagian tunai – sebagian dibelikan lagi dalam unit yang lebih kecil – maka akan ada kehilangan biaya penjualan/adiminstrasi yang beberapa kali;
2) Kalau yang kita simpan unit kecil seperti unit 1 gram, 5 gram, 10 gram – maka biaya cetaknya akan cukup tinggi;
3) Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena adanya kendala ukuran. Pengguna yang butuh 100 gram, dia tidak akan tertarik membeli dari pengguna lain yang mempunyai kumpulan 10 gram-an. Pengguna yang akan menjual 100 gram tidak bisa menjual ke dua orang yang masing-masing butuh 50 gram dst.
Kelebihan Emas Perhiasan :
Selain untuk investasi, dapat digunakan untuk keperluan lain – dipakai sebagai perhiasan.
Kelemahan Perhaiasn :
1) Biaya produksi tinggi;
2) Terkena PPN;
3) Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena kendala model dan ukuran.
Dari perbandingan-perbandingan tersebut, kita bisa memilih sendiri bentuk investasi emas yang mana yang paling tepat untuk kita. sumber: geraidinar.com
Dinar Emas Peruri
Gerai Dinar sudah menerbitkan varian baru dinar emas, yaitu dinar emas yang dicetak oleh PERURI (Perum Pencetakan Uang Republik Indonesia). Dipilihnya perusahaan negara ini tentu sudah melalui semacam fit and proper test, dan memenuhi standar kualitas terbaik untuk pencetakan dinar emas yang membutuhkan akurasi yang sangat tinggi. Pencetakan dinar emas oleh PERURI ini untuk membantu pencetakan yang dilakukan oleh Logam Mulia, karena permintaan masyarakat yang semakin meningkat, sedangkan kapasitas produksi Logam Mulia terbatas.
Dibandingkan dengan Dinar LM (Logam Mulia), Dinar Peruri kelihatan lebih kecil. karena faktor diameter. Dinar LM berdiameter 23 mm, sedangkan Dinar Peruri berdiameter 20 mm. Untuk mengimbangi diameter yang lebih kecil ini, Dinar Peruri lebih tebal dari Dinar LM. Namun keduanya memiliki berat yang sama 4.25 gram dan kadar karat yang sama pula yaitu 22 karat atau 91.7%. Dari sisi ciri khas design yang mudah dikenali, bila Dinar LM menggunakan gambar timbul berupa Ka’bah di Masjidil Haram; – Dinar Peruri menggunakan gambar timbul masjid Istiqlal – Jakarta.
Saat ini Dinar Peruri sudah benar-benar diproduksi, perlakuan kepada Dinar Peruri ini akan sama dengan Dinar LM. Selain harga jual dan harga beli-nya yang sama, masyarakat bisa menukarkan Dinar LM yang dipegangnya dengan Dinar Peruri dan juga sebaliknya dari Dinar Peruri ke Dinar LM. Bila stok keduanya ada, klien-klien GeraiDinar dan jaringan agennya boleh memilih salah satu dari keduanya atau kombinasi dari keduanya – tergantung preferensi masing-masing.
Kehadiran Dinar Peruri ini adalah hasil kerjasama Peruri dengan Gerai Dinar. Peruri menyediakan infrastruktur percetakan uangnya yang sangat canggih dengan timnya yang sangat berpengalaman, sedangkan Gerai Dinar menyediakan bahan baku dan pasarnya. Kerjasama ini juga menandai babak baru dalam penyebaran Dinar ke masyarakat. Pertama masyarakat bisa memiliki pilihan dari dinar-dinar yang diproduksi oleh dua perusahaan negara yang masing-masing sangat berkompeten di bidangnya tersebut di atas, dan yang kedua ketersediaan supply dinar insya Allah akan menjadi semakin terjamin. (Geraidinar.com)
Bagaimana memulainya? Ikuti petunjuk berikut:
Paling mudah untuk dilakukan adalah terimalah pembayaran dengan Dinar Dirham dari pelanggan Anda. Pada level ini, Anda belum akan menggunakan Dinar Dirham secara total dalam operasional bisnis Anda. Produk barang maupun jasa masih dihargai dalam uang kertas, namun Anda sudah menerima Dinar Dirham bila ada yang pelanggan yang menggunakannya. Pada praktek keseharian akan Anda dapati, bahwa harga produk barang dan jasa Anda akan terus semakin murah dalam Dinar dan Dirham, sampai kemudian ada koreksi harga dalam uang kertas.
Kedua, mulailah memajang harga dalam Dinar dan Dirham. Agak memerlukan sedikit banyak bicara, terutama bila pelanggan Anda menanyakan ini itu. Tetapi bila pelanggan Anda juga sudah paham Dinar Dirham, maka yang semula harus banyak bicara, pada akhirnya akan terkurangi juga. Pada tahap ini pelanggan yang belum terbiasa dengan Dinar Dirham akan merasa kok harga di tempat Anda naik terus. Nah, itu kesempatan bagi Anda untuk mensyi’arkan Dinar Dirham. Luangkan waktu untuk meraih pahalanya. Insya Allaah akan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pelanggan Anda dan menjadi amal jariyah Anda
Ketiga, ini yang paling super. Di sini seluruh operasional menggunakan Dinar Dirham sebagai alat penilaian. Mulai dari harga yang dipajang, uang masuk dan keluar, sistem akuntansi dan pelaporannya. Terus kemana uang kertas? Mungkin masih akan tetap digunakan, tetapi bukan lagi menjadi satu satunya hal utama dalam operasional seperti yang ada sekarang. Alat ukurnya sekarang adalah Dinar Dirham. Jadi kalau dulu akuntansinya hanya dalam mata uang kertas, sekarang ada 3 yaitu dinar, dirham, dan uang kertas.
Bagaimana? Tertarik, silakan dimulai sedikit demi sedikit, sehingga para pengguna Dinar Dirham tahu ke mana Dinar Dirham itu dapat dibelanjakan, tanpa harus dikertaskan. Coba bayangkan, ketika Anda tahu manfaat Dinar Dirham dan madharat uang kertas, ini menguntungkan para pengguna Dinar Dirham juga, karena tidak perlu repot mengkonversi ke kertas, tidak perlu kena potongan, tidak terjebak pada menimbun emas, juga ikut serta berbagi kesejahteraan, seperti penggunaan Dinar Dirham pada transasksi barang dan jasa di pasar Madinah yang dibuat oleh Gerai Dinar di seberang Perumahan Griya Tugu Asri Depok.
Fungsi Dinar Emas dan Dirham Perak
Adapun fungsi dari emas dan perak tersebut. Allah Shubhaanahu Wata’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir, lalu mati sedang mereka tetap kafir, maka tidak sekali-kali akan diterima dari seseorang di antara mereka: emas sepenuh bumi, walaupun ia menebus dirinya dengan (emas yang sebanyak) itu…” (Q.S. Ali Imran: 91);
dan “…Dan (ingatlah) orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak membelanjakannya pada jalan Allah, maka khabarkanlah kepada mereka dengan (balasan) azab siksa yang tidak terperi sakitnya” (Q.S. at-Taubah: 34).
Perkataan emas dan perak direkamkan untuk menjelaskan fungsi dari emas dan perak tersebut. Yaitu fungsi emas (dinar) dan perak (dirham) sebagai alat penyimpan nilai (store of value), alat penukar (medium of exchange), dan alat pengukur nilai (standard of measurement).
Menurut Muhaimin Iqbal dalam artikelnya, paling tidak fungsi dinar emas ada 3, yaitu:
1) Sebagai dua dari tiga fungsi uang yaitu sebagai store of value (proteksi nilai) dan unit of account (timbangan muamalah yang adil);
2) Sebagai alat tukar (medium of exchange);
3) Sebagai alat investasi.
Katalis inflasi juga: Tidak seperti uang fiat, di mana nilai uang fiat jatuh dari waktu ke waktu, akibat daripada aplikasi riba. Ayo lindungilah diri dan keluarga kita dari bencana kejatuhan sistem keuangan dunia yang palsu saat ini. Barangkali slogan “Nothing Beats Gold, Zero Inflation in 1400 years“ adalah amat tepat dan sesuai dalam menyatakan hakikat tersebut. Terfikirkah oleh kita, sejak zaman Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kita tidak lagi pernah mendengar serta mengalami keadaan inflasi.
Harta dan aset usaha Anda akan terlindungi dari inflasi, tidak perlu menaikkan harga walaupun terjadi kenaikan harga bahan baku (yang kebanyakan masih dinilai dalam uang kertas) dan memudahkan penghitungan zakat.
Jika harga kambing yang sedang adalah satu Dinar, yang kecil ½ Dinar dan yang besar dua Dinar pada zaman Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka sekarang pun dengan ½ sampai 2 Dinar (1 Dinar pada saat saya menulis artikel ini = Rp. 1.171.725). Kita bisa membeli seekor kambing di manapun di seluruh dunia, artinya setelah lebih dari 14 abad, daya beli Dinar tetap.
Coba bandingkan dsengan Rupiah kita, pada waktu saya SD (awal 70-an) bapak saya membelikan saya kambing untuk digembalakan sepulang sekolah, harga kambing saat itu berkisar Rp. 8.000, saat ini setelah 35 tahun, apakah kita bisa membeli kambing yang terkecil sekalipun dengan Rp. 8.000 ? Tentu tidak. (Muhaimin Iqbal dalam buku Dinar The Real Money, hal 35, penerbit Gema Insani, 2009). Sebagai info saat ini harga seekor kambing mencapai Rp. 800.000.
Dari ketiga fungsi ini, paling tidak kita bisa mengetahui apa sebenarnya motivasi atau niat awal kita untuk memiliki dinar. Mungkin kebanyakan dari para pemegang dinar yang memiliki dinar untuk fungsi ketiga, yaitu. alat investasi. Untuk alat investasi ini, sebenarnya Dinar sangat baik untuk perencanaan keuangan/investasi jangka panjang yang penggunaannya beberapa tahun ke depan. Misalnya untuk rencana naik haji, biaya sekolah anak, dana pensiun, dana perbaikan rumah, dll.
Dinar kurang cocok untuk alasan investasi jangka pendek – misalnya kurang dari 6 bulan – karena fluktuasi harganya sulit diprediksi, peluang untung dan ruginya kurang lebih berimbang.
Mengapa Berat Koin emas 4,25 gram dan Koin Perak 2.975 gram?
Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallambersabda “Timbangan mengikuti yang digunakan penduduk Mekah, Takaran mengikuti yang digunakan penduduk Madinah”.
Dari hadits Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut, Dr. Qardhawi menyimpulkan bahwa berat 1 Dinar atau 1 Mithqal adalah sama dengan 4.25 gram timbangan saat ini ; sedangkan berat 1 Dirham adalah 2.975 gram. Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjamin kedudukan Dinar dan Dirham sejak 1400 tahun lalu. Yakinlah 200% dengan hadits ini. Jangan ada sembarang keraguan !!!
Abu Bakar ibn Abi Maryam melaporkan bahwa beliau mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Akan tiba suatu zaman di mana tiada apa yang tinggal dan boleh digunakan oleh umat manusia, maka simpanlah DInar dan Dirham” [Musnad Ahmad].
Standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham. Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya.
Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram
Mengapa 22 karat?
Dinar baru mulai dicetak di Kekhalifahan Islam pada jaman Kekhalifahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan (41-60H) ; namun pada jaman itu uang emas dari Byzantine tetap juga digunakan bersama Dinar Islam. Pada jaman Kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan (75 H-76 H) barulah beliau melakukan reformasi finansial, dimana hanya Dinar dan Dirham Islam yang dipakai di Kekhalifahan.
Sampai abad 19 koin-koin emas yang ada di dunia hanya berkadar antara 0.900 % – 0.9166 % atau yang paling mendekati adalah 22 karat ( 22 karat = 22/24 = 0.917%).
Dunia Islam tidak hanya mengenal mata uang dinar emas, tapi juga dirham perak. Dirham merupakan mata uang yang digunakan sejak awal Islam hingga berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924. Penggunaan dirham sama seperti dinar, tapi memiliki nilai berbeda.
Dirham digunakan sebagai alat transaksi perdagangan dan juga membayar zakat dan denda (diyat).
Standardisasi berat uang dinar dan dirham mengikuti Hadits Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, “Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud).
Sementara, pada masa Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi, pencetakan dirham pertama dalam masa kekhalifahan Islam dilakukan yaitu berat tujuh dinar sama dengan berat 10 dirham. Sementara, berat satu dinar emas adalah sekitar 4,25 gram. Dengan demikian, berat satu dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2,975 gram.
Dirham memang sudah ada sejak sebelum Islam lahir. Bahkan, mata uang perak telah digunakan sejak lama di Yunani. Dalam sejarah, istilah dirham sebetulnya berasal dari koin Yunani, Drachma. Saat itu, Kekaisaran Romawi menggunakan drachma sebagai alat perdagangan dengan pedagang Arab sebelum masa Islam. Penggunaan drachma sebagai alat tukar memiliki alasan serupa dengan dinar emas. Hal itu karena drachma memiliki nilai instrinsik karena terbuat dari perak.
Di mana Bisa Menukarkan Dinar Emas dan Dirham Perak?
Pertanyaan yang paling sering muncul dari masyarakat yang baru mengenal atau membeli Dinar adalah dimana menukarnya kembali ke Rupiah. bila dibutuhkan dananya.
Kita tahu (lewat penjelasan sebelumnya) bahwa Dinar adalah emas 22 karat seberat 4.25 gram, dan Dirham Perak Islam yaitu perak murni seberat 2.975 gram, yang di Indonesia diproduksi langsung oleh produsen emas dan perak paling terpercaya yaitu Unit Bisnis Logam Mulia – PT. Aneka Tambang, Tbk (BUMN), dan PERURI (Perum Pencetakan Uang Republik Indonesia). Jadi baik bendanya maupun siapa yang memproduksinya sangat dapat dipercaya.
Sejak ribuan tahun lalu sampai sekarang seluruh peradaban manusia di muka bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Beda dengan uang kertas yang hanya berlaku di negara/wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu. Emas berlaku secara universal dan tidak mengenal istilah kadaluwarsa, karena sifatnya yang universal inilah emas/koin emas juga dahulu dipakai sebagai perbekalan dalam perjalanan perang, pengembaraan, da’wah dan perjalanan menuju negeri yang baru lainnya.
Dewasa inipun koin emas masih digunakan sebagai salah satu perbekalan survival kit bagi pilot pesawat tempur negara modern, apabila mereka mulai perjalanan on mission -nya. Bekal mereka bukan uang kertas negaranya, melainkan koin emas yang bisa di -‘uang’-kan di manapun mereka mendarat atau tertembak jatuh.
Adapun tempat-tempat terbaik untuk menjualnya, sesuai urut-urutan tempat menjual terbaik, apabila Anda membutuhkan uang kertas tunai dari Dinar dan Dirham Anda:
1) Sesama Pengguna: tidak memerlukan biaya operasi, pajak dlsb, maka jual beli Dinar dan Dirham antar sesama pengguna adalah yang paling menguntungkan kedua belah pihak. Penjual dapat menikmati harga yang baik, pembeli pun dapat memperoleh Dinar dan Dirham dengan harga yang baik. Tepatnya berapa? tergantung kesepakatan diantara keduanya – yang cukup sering terjadi sekitar pertengahan antara harga jual/beli Gerai Dinar;
2) Gerai Dinar: Secara resmi Gerai Dinar beroperasi dengan Ijin (SIUP) toko emas, maka Gerai Dinar terkena peraturan perpajakan untuk toko emas – yaitu pajak netto 2% (pajak keluaran dikurangi pajak masukan). Pajak netto ini ikut menjadi faktor dalam menentukan harga jual dan harga beli Gerai Dinar. Terdapat perbedaan harga 4 % antara harga jual dan harga beli Gerai Dinar. 2 % dipakai untuk alokasi pajak, dan 2 % untuk fee Gerai Dinar;
3) Logam Mulia : Bila sesama pengguna dan Gerai Dinar menghargai Dinar sebagai Dinar – termasuk ongkos-ongkos cetak/pengadaan dan unsur pajaknya; tidak demikian dengan Logam Mulia. Sebagai produsen Dinar mereka tentu mau membeli Dinar dari masyarakat kembali, tetapi karena kemungkinan Dinar tersebut akan dilebur kembali menjadi emas – maka ongkos cetak dan pajak yang merupakan komponen pembentuk harga awal Dinar tidak termasuk dalam harga pembelian kembali mereka;
4) Toko/Tukang Emas: Sama halnya dengan Logam Mulia; Toko atau tukang emas akan melihat Dinar sebagai emas biasa. Mereka akan bersedia membeli Dinar Emas, karena melihat emasnya bukan karena bentuk Dinarnya, maka ongkos pembuatan, pajak dan lain sebagainya tidak menjadi bagian dari perhitungan harga beli mereka.
Dengan urut-urtan tersebut, Insya Allah Anda akan selalu dapat meng-‘uang’-kan Dinar Anda dimanapun berada. Hanya akan lebih baik harganya apabila Anda meng-‘uang’-kannya ke sesama pengguna, atau kalau tidak ketemu ke Gerai Dinar/Agennya; nggak ketemu juga ke Logam Mulia —baru alternatif terakhir ke toko atau tukang emas.
Tes Keaslian Dinar Yang Mudah dan Murah….
Oleh Muhaimin Iqbal
Minggu, 01 November 2009 10:06
Sejak saya mulai aktif memperkenalkan Dinar melaui GeraiDinar.Com ini; tidak hentinya terus memikirkan bagaimana kita bisa terus menyebar luaskan Dinar ini dengan aman dan mudah ke masyarakat luas. Salah satu yang sangat penting dijaga keamanannya adalah keaslian Dinar itu sendiri yang harus memenuhi standar 22 karat 4.25 gram.
Awal tahun 2008 saya pernah mencoba mengembangkan gelas ukur sederhana untuk tes keaslian Dinar menggunakan prinsip hukum Archimedes. Namun alat yang sederhana ini ternyata tidak mudah untuk memproduksinya – karena kendala teknis pada prinsip kerja pipa kapiler.
Kemudian untuk mempercepat kemampuan tes Dinar secara akurat, kita akhirnya membeli alat X-Ray Spectrometer yang mirip dengan salah satu alat tes yang digunakan oleh Logam Mulia. Alat ini dapat mengukur keaslian Dinar dengan sangat cepat dan akurat; namun karena harganya yang mencapai ratusan juta Rupiah per unitnya – kita tidak bisa membelinya dalam jumlah banyak untuk bisa digunakan di kota-kota lain dimana agen kami berada.
Alhamdulillah melalui serangkaian percobaan sederhana akhirnya kita bisa membuat sendiri alat tes keaslian Dinar yang mudah, murah dan relatif akurat. Satu-satunya yang perlu Anda beli hanya timbangan emas digital yang minimum bisa mengukur sampai dua digit dibelakang koma. Banyak tersedia di pasaran dan harganya hanya beberapa ratus ribu Rupiah saja, meskipun juga ada yang harganya mencapai satu Dinar ! – tetapi tetap jauh lebih murah dari X-Ray Spectrometer tersebut diatas.
Kemudian Anda perlu membuat alat sederhana untuk menaruh air, yang nantinya digunakan untuk timbangan basah Dinar. Dari sekian banyak alat/ barang disekitar kita, yang paling cocok karena ringannya adalah bekas gelas kemasan air minum mineral. Anda patong ditengahnya dan gunakan yang dibawah saja. Anda isi air sekarang potongan gelas tersebut hingga mencapai kurang lebih 80% terisi – supaya nanti cukup untuk mengambangkan Dinar didalam air..
Taruh sekarang potongan gelas yang sudah diisi air tersebut diatas timbangan, maka timbangan akan menunjukkan berat tertentu tergantung sejauh mana Anda mengisi airnya tadi – misalnya muncul angka 70.55 gram. Baca manual timbangan Anda untuk men-tara menjadi nol pada posisi plastik berisi air berada di tempat penimbangannya tersebut.
Setelah itu ikat Dinar Anda dengan benang yang seringan mungkin namun bisa mengikat Dinar secara kuat. Masukkan pelan-pelan Dinar Anda kedalam air dengan memegang benang ikatan sedemikian rupa sampai Dinar benar-benar melayang di dalam air. Tidak menyentuh dasar, namun juga tidak ada bagian Dinar yang muncul diatas permukaan air.
Sekarang lihat angka di timbangan emas digital Anda. Bila angka menujukkan kisaran 0.22 gram sampai 0.23 gram ; maka kemungkinan besarnya Dinar Anda asli memenuhi standar 4.25 gram 22 karat. Kalau Anda tidak bisa men-tara timbangan Anda, maka Angka yang muncul tinggal ditambahkan dari angka sebelum Dinar dimasukkan didalam air. Misalnya kalau angka sebelumnya 70.55 gram; setelah Dinar melayang didalam air akan menjadi 70.77 gram – 70.78 gram.
Bagaimana alat ini bekerja ?. Massa Jenis emas adalah 19.32 gr/cm3 ; sedangkan perak 10.49 gr/cm3. Dinar adalah benda padat dengan komposisi 91.7% (22 karat) emas dan sisanya 8.3% perak. Dengan perhitungan yang agak teknis dikit – tetapi mudah menggunakan excel atau kalkulator – kita akan bisa menghitung berat Dinar yang 4.25 gram dengan komposisi tersebut haruslah memiliki volume 0.2287 cm3.
Ketika Dinar dimasukkan dalam air, Dengan hukum Archimedes kita tahu volume air yang dipindahkan adalah 0.2287 cm3. Karena Massa Jenis air mendekati satu –berat air yang dipindahkan tersebut adalah juga 0.2287 gram. Kalau timbangan digital Anda hanya sampai 2 digit dibelakang koma, kemungkinan angka yang muncul adalah 0.22 gram atau 0.23 gram.
Mudah bukan ?, selamat mencoba…
Aspek Syar’i M-Dinar
http://usahadinar.com/aspek-syari-m-dinar/
Tulisan ini untuk menjawab beberapa pertanyaan pembaca sekaligus, yang intinya ada yang menanyakan legalitas produk-produk Dinar berbasis teknologi seperti M-Dinar yang belum lama ini kami perkenalkan.
Ada dua aspek legalitas yang ingin saya jelaskan; pertama legalitas dari aspek hukum positif negara (Indonesia dan juga negara-negara lain dimana M-Dinar digunakan) dan kedua adalah aspek legalitas dari sisi syariah.
Dari sisi hukum positif negara, harus diakui bahwa kecepatan perkembangan teknologi mendahuli kecepatan perkembangan hukum positif buatan manusia. Sangat bisa jadi memang belum ada hukum yang pas yang mengatur transaksi pembayaran global yang menggunakan system e-payment, paypal, e-gold, e-dinar, Goldmoney dlsb.
Jadi biarlah hukum positif ini dipersiapkn oleh pihak yang terkait pada waktunya di masing-masing Negara. Namun perkembangan aplikasi teknologi pembayaran yang sudah sangat canggih tidak perlu menunggu kesiapan hukumnya – bila ini yang ditunggu, maka negara yang perkembangan system hukumnya lambat akan juga sangat terbelakang dalam aplikasi teknologi-nya.
Berbeda denan system hukum buatan manusia yang selalu terlambat mengantisisipasi perkembangan zaman; hukum Allah sebaliknya – sangat antisipatif dan selalu fit untuk perkembangan teknologi yang secanggih apapun. Inilah makna Islam sebagai agama akhir zaman itu; kembali ke Islam tidak identik dengan kembali ke system yang kuno.
Sebaliknya solusi Islam bisa sangat modern – tanpa harus meninggalkan aturan syariah sedikitpun.
Ambil contoh hadits berikut : Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari ‘Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w bersabda: “(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai – dari tangan ke tangan. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai – dari tangan ke tangan.”
Ulama-pun yang tidak memiliki latar belakang dunia perniagaan bisa memberi fatwa yang kurang pas karena keliru menafsirkan hadits tersebut diatas. Pangkalnya adalah pengertian ‘tunai – dari tangan ke tangan’ yang disebut di hadits tersebut diatas.
Bila pengertian dari tangan ke tangan diartikan secara harfiah – fisik tangan ke tangan; bisa Anda bayangkan sebagian besar yang kita makan dan kita beli selama ini bisa jatuh ke Riba. Berikut beberapa contoh-contohnya:
· Gandum yang merupakan salah satu komoditi yang disebut di hadits tersebut diatas, tidak pernah dibeli pedagang Indonesia dari tangan ketangan secara fisik.
· Uang kertas yang di qiyas-kan dengan emas/perak – makanya terkena hukum riba; dalam skala besar sangat jarang berpindah dari tangan ke tangan secara fisik. Perpindahan uang lebih banyak dari account to account.
· Siapapun membeli emas untuk Dinar di Indonesia dalam jumlah besar, tidak mungkin lagi melakukannya dari tangan ke tangan – karena sangat berbahaya (bila membawa uang tunai milyaran Rupiah) – dan Logam Mulia – pun juga tidak mau menerima pembayaran dengan uang tunai fisik dari tangan ke tangan bila lebih dari Rp 50 juta.
· Anda tidak bisa melakukan pembayaran via ATM, M-Banking, Internet Banking dst. Karena tidak secara ‘fisik dari tangan ketangan’ – padahal yang Anda pertukarkan uang kertas yang diqiyaskan ke emas/perak tersebut diatas.
Dan banyak sekali contoh transaksi yang di jaman sekarang sudah tidak praktis lagi kalau dilakukan secara ‘tunai dari tangan ke tangan’ kalau dari ‘tangan ke tangannya’ diartikan harus secara fisik.
Lantas apakah Hadits ini salah atau kuno sehingga tidak bisa diterapkan ?. Tidak juga, Haditsnya tetap shahih dan benar dan valid sampai akhir zaman.
Atau apakah kita tidak bisa menggunakan teknologi tinggi bila ingin mempraktekkan hadits tersebut dijaman ini ?. Tidak juga, segala teknologi yang memudahkan tentu bisa kita pakai – tanpa harus kita tinggalkan Hadits tersebut diatas.
Yang kita butuhkan hanya ulama yang mengerti benar realita dunia usaha sehingga dapat memberikan solusi yang tetap syar’i namun aplicable sesuai zamannya. Dengan ulama yang paham inilah umat akan bisa maju dan berlomba dalam teknologi beserta praktek bisnis modern – bersaing dengan umat agama lain yang hidup se-zaman dengannya.
Untuk ini kita bisa belajar dari Imam Abu Hanifah (699 M- 767 M), beliau adalah seorang Tabi’in yaitu generasi setelah Sahabat Nabi SAW. Beliau pernah bertemu dengan salah satu sahabat Nabi SAW yaitu antara lain Anas bin Malik. Beliau juga seorang pedagang sehingga paham betul praktek-praktek perdagangan sekligus paham syariatnya.
Dalam mengartikan ‘penyerahan barang secara tunai dari tangan ke tangan’ misalnya, beliau memberikan tafsir yang sangat aplicable – bahkan untuk era cyber seperti sekarang ini sekalipun.
Imam Abu Hanifah menafsirkan bahwa barang sudah berarti diterima oleh pembeli (di tangan pembeli) dari penjual bila penjual “ memberikan akses penuh kepada pembeli disertai ijin sehingga pembeli dapat memanfaatkan barang yang dibelinya tersebut”.
Penafsiran Imam Abu Hanifah inipun kemudian diperluas aplikasinya oleh ulama kontemporer yang karyanya menjadi rujukan prakstisi bisnis syariah di seluruih dunia yaitu Dr. Wahbah Al-Zuhayli. Dalam mengartikan jual beli ‘tunai dari tangan ketangan’ dalam satu majlis bay’ (satu pertemuan/sesi perdagangan), Al – Zuhayli menyatakan bahwa majlis bay’ tidak berarti harus satu rauangan/tempat fisik dimana penjual dan pembeli bertemu secara fisik. Mereka (penjual dan pembeli) bisa saja terpisah secara fisik – asal keduanya bisa saling berkomunikasi – maka mereka masih dapat dikatakan dalam satu majlis bay”.
Dengan penafsiran oleh ulama-ulama yang sangat paham dunia usaha sekaligus sangat paham syariah inilah, Islam bisa dapat benar-benar menjadi solusi tanpa ribet, tanpa kehilangan kesyariaahan-nya. Situasi berikut menjadi sepenuhnya sesuai syariah dengan penafsiran yang tepat guna tersebut :
1). Jual beli gandum dalam gudang yang sangat besar sekalipun, dapat cukup dilakukan serah terimanya dengan penyerahan akses terhadap pemanfaatan gandum tersebut ke pembeli. Akses ini bisa berupa kunci gudang, bisa user id dan password untuk pemindahan barang dlsb.
2). Perpindahan uang dari account to account, dari satu mata uang ke mata uang lainnya lewat transfer M-banking, Internet banking menjadi punya dasar yang syar’i.
3). Perpindahan account M-Dinar dari GeraiDinar ke Account pelanggan M-Dinar juga memiliki dasar yang sama. Begitu pelanggan M-Dinar menerima user id dan password atau bertambah saldo-nya di M-Dinar Account-nya – pembeli tersebut memiliki akses penuh dan dapat memanfaatkan Dinar yang ada di accountnya; artinya Dinar sudah dapat diartikan di delivered.
Kalau ulama jaman tabiin saja sudah bisa merumuskan penafsiran yang aplicable sampai sekarang, maka ulama-ulama besar zaman ini harus bisa lebih akurat lagi merespon perkembangan perdagangan Islami nan modern – seperti yang dilakukan oleh Dr. Wahbah Al-Zuhayli tersebut; tidak ketinggalan teknologi dan tidak pula meninggalkan hukum syariah.
Setelah uraian yang panjang ini, sangat mungkin masih ada rasa penasaran bagi sebagian pembaca situs ini yang ingin mendalami lebih jauh tentang legal aspek dan perkembangan zaman/tekonologi ini. Ada dua buku yang saya sarankan di baca oleh peminat, pertama adalah Kitabnya Dr. Wahbah Al-Zuhayli yang berjudul Al-Fiqh Al-Islmai wa- Adillatuh yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan judul Financial Transactions in Islamic Jurisprudence. ( Penerbit Dar Al-Fikr, Damascus , 2003).
Kitab ini cukup berat – namun sangat detil dalam mengkaji aqad-aqad finansial. Hampir seluruh produk GeraiDinar.Com baik itu produk i-Qirad, M-Dinar dan produk titipan – banyak menjadikan kitab tersebut sebagai rujukannya.
Buku kedua yang sudah aplikatif dan langsung terkait dengan e- business adalah buku yang ditulis oleh Hurriyah El-Islamy dengan judul “E-Business, An Islamic Perspective”. (Penerbit A. S. Noordeen, Kuala Lumpur 2002).
Mengenal Dinar dan Dirham Islam
Lebih jauh agar kita mengenal Dinar Islam Oleh Muhaimin Iqbal /Sabtu, 22 November 2008
Karena banyaknya pengunjung yang mengira bahwa Dinar Iraq dan lain sebagainya adalah sama dengan Dinar Islam. Maka perlu saya buat penjelasan yang sangat jelas bahwa Dinar Iraq dan sejenisnya adalah tidak sama dan bukan Dinar Islam. Dinar Iraq adalah uang kertas biasa, sedangkan Dinar Islam adalah uang emas 22 karat 4.25 gram.
Lebih jauh agar kita mengenal Dinar Islam ini lebih dekat, berikut saya petikkan uraian dari buku saya (Mengembalikan Kemakmuran Islam Dengan Dinar dan Dirham) yang menjelaskan detil tentang Dinar Islam. Uang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal ribuan tahun yang lalu seperti dalam sejarah Mesir kuno sekitar 4000 SM – 2000 SM. Dalam bentuknya yang lebih standar uang emas dan perak diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Julius Caesar ini pula yang memperkenalkan standar konversi dari uang emas ke uang perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Caesar ini berlaku di belahan dunia Eropa selama sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204.
Di belahan dunia lainnya di Dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirham juga digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti zakat dan diyat sampai berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924. Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud).
Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan, yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham. Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya.
Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat, maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram.
Sampai pertengahan abad ke 13 baik di negeri Islam maupun di negeri non Islam sejarah menunjukan bahwa mata uang emas yang relatif standar tersebut secara luas digunakan. Hal ini tidak mengherankan karena sejak awal perkembangannya-pun kaum muslimin banyak melakukan perjalanan perdagangan ke negeri yang jauh. Keaneka ragaman mata uang di Eropa kemudian dimulai ketika Republik Florence di Italy pada tahun 1252 mencetak uangnya sendiri yang disebut emas Florin, kemudian diikuti oleh Republik Venesia dengan uangnya yang disebut Ducat.Pada akhir abad ke 13 tersebut Islam mulai merambah Eropa dengan berdirinya kekalifahan Usmaniyah dan tonggak sejarahnya tercapai pada tahun 1453 ketika Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel dan terjadilah penyatuan dari seluruh kekuasan Kekhalifahan Usmaniyah.
Selama tujuh abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, Dinar dan Dirham adalah mata uang yang paling luas digunakan. Penggunaan Dinar dan Dirham meliputi seluruh wilayah kekuasaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia. Pada puncak kejayaannya kekuasaan Usmaniyah pada abad 16 dan 17 membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat (pada tahun 1553 mencapai pantai Atlantik di Afrika Utara ) sampai sebagian kepulauan nusantara di bagian timur, kemudian dari sebagian Austria, Slovakia dan Ukraine dibagian utara sampai Sudan dan Yemen di bagian selatan. Apabila ditambah dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal kenabian Rasululullah SAW (610) maka secara keseluruhan Dinar dan Dirham adalah mata uang modern yang dipakai paling lama (14 abad) dalam sejarah manusia.Selain emas dan perak, baik di negeri Islam maupun non Islam juga dikenal uang logam yang dibuat dari tembaga atau perunggu.
Dalam fiqih Islam, uang emas dan perak dikenal sebagai alat tukar yang hakiki (thaman haqiqi atau thaman khalqi) sedangkan uang dari tembaga atau perunggu dikenal sebagai fulus dan menjadi alat tukar berdasar kesepakatan atau thaman istilahi. Dari sisi sifatnya yang tidak memiliki nilai intrinsik sebesar nilai tukarnya, fulus ini lebih dekat kepada sifat uang kertas yang kita kenal sampai sekarang. Dinar dan Dirham memang sudah ada sejak sebelum Islam lahir, karena Dinar (Dinarium) sudah dipakai di Romawi sebelumnya dan Dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum Islam namun setelah turunnya Islam tidak dilarang atau bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW– maka hal itu menjadi ketetapan (Taqrir) Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian dari ajaran Islam itu sendiri, Dinar dan Dirham masuk kategori ini.
Di Indonesia di masa ini, Dinar dan Dirham hanya diproduksi oleh Logam Mulia - PT. Aneka Tambang TBK dan PERURI (Perum Pencetakan Uang Republik Indonesia).. Saat ini Logam Mulia-lah yang secara teknologi dan penguasaan bahan mampu memproduksi Dinar dan Dirham dengan Kadar dan Berat sesuai dengan Standar Dinar dan Dirham di masa awal-awal Islam. Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang. Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk dan PERURI (Perum Pencetakan Uang Republik Indonesia).
Kesohoran dinar sebagai satu mata uang resmi dalam sektor ekonomi sudah lama terlihat dalam lembaran sejarah peradaban Islam. Dewasa ini komoditi ini seringkali dicanangkan sebagai instrumen alternatif dalam aktivitas ekonomi dunia semesta. Fakta ini adalah berasaskan kepada nilai intrinsik atau tersendiri yang diyakini boleh diguna pakai secara lebih meluas serta konsisten. Namun demikian, masih banyak yang belum mengetahui dari mana dan bagaimana ia bisa berkembang, sehingga menjadi satu mata uang utama dalam kronologi peradaban Islam.
Sekiranya dinar emas mampu dijadikan sebagai mata uang utama pada saat itu, adalah tidak mustahil seandainya penggunaan komoditi ini bisa diperkenalkan, sebagai mata uang alternatif pada saat ini. Barangkali slogan “Nothing Beats Gold, Zero Inflation in 1400 years“ adalah amat tepat dan sesuai dalam menyatakan hakikat tersebut. Terfikirkah oleh kita sejak zaman Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, kita tidak pernah lagi mendengar serta mengalami keadaan inflasi.
Tetapi pada hari ini ungkapan tersebut seringkali “menjelma“ menjadi atau lebih sinonim dengan ungkapan kelesuan ekonomi sejagat. Kenapa semua ini bias terjadi…
Jawabannya ialah mata uang konvensional yang tersedia, tidak ada yang berlandaskan pada sandaran emas secara mutlak. Apa yang berlaku pada hari ini ialah dunia menggunakan uang kertas yang hitungannya hanyalah dalam bentuk nisbah pada emas yang diperuntukkan, dan bukannya instrumen itu sendiri yang memiliki nilai emas secara keseluruhannya. Justru marilah kita bangkitkan kembali keunggulan serta kegemilangan dinar emas, semenjak bermulanya era peradaban Islam.
Masyarakat Arab Jahiliyyah pada ketika itu menggunakan dinar emas Heraclius Byzantine yang berasal daripada negeri Syam, dan dirham perak Sasaniyah dari Iraq. Pada saat itu mereka tidak mempunyai mata uang tersendiri untuk melaksanakan transaksi perniagaan dalam maupun luar negara. Penggunaan kedua-dua mata uang ini adalah untuk memudahkan transaksi perniagaan, utamanya pada masa perdagangan utama di Syam pada musim panas, manakala di Yaman pada saat itu musim sejuk. Namun demikian, keadaan mulai berubah, saat Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dipilih sebagai Rasul, dinar dan dirham telah dijadikan sebagai mata uang resmi transaksi perniagaan sektor ekonomi, karena terdapat keseragaman dalam memudahkan transaksi perniagaan. Ketika ini juga telah ada bentuk yang berlandaskan Islam, yang mulai menyusup dalam peredaran dinar serta dirham. Pada tahun 18 H atau 20 H, Saidina Omar r.a telah menambah pada dirham Sasaniyah beberapa elemen dengan tulisan khat Kufi, seperti Bismillah, Bismillah Rabbi dan Alhamdullillah, serta sesetengahnya Muhammad Rasulullah yang ditempa pada keliling gambar Kisra. Beliau turut menetapkan nilanya, bahwa 10 dirham sama dengan 7 dinar, dan ini kekal digunakan sampai saat ini. Satu dinar mempunyai 91.6% atau 22 karat seberat 4.25 gram manakala dirham ialah koin perak seberat 2.975 gram.
Dalam bentuk ini ukiran pada permukaan mata uang adalah reka bentuk Islam yang khusus, tanpa wujudnya elemen-elemen Byzantine dan Parsi, yang muncul pada tahun 76 H hasil cetusan idea Khalifah Abd al-Malik bin Marwan pada zaman Bani Umaiyyah. Skenario ini turut dimungkinkan oleh akibat perselisihan faham yang berlaku antara baginda dengan Raja Rom. Pada saat itu khalifah Abd Al-Malik bin Marwan telah dinobatkan oleh Ibn Jarir al-Tabari dan Ibn al-Athir sebagai perintis pembuat dinar dan dirham dalam unsur-unsur Islam.
Aplikasi dinar tidak hanya terkenal di bumi Arab, tetapi telah melampaui hingga ke wilayah Andalusia. Kegiatan perdagangan berkembang pesat selama 700 tahun di Andalusia, dan telah memungkin penggunaan dinar emas serta perak sebagai mata uang utama. Pada tahun 716 M, umat Islam Andalusia telah mula menempa dinar emas dengan ukiran bahasa Arab, serta ditulis “Muhammad Rasulluah” disamping mencatatkan nama Andalusia, juga ada tempat tempahan dinar berserta tahun pembuatannya. Di belakang dinar emas ini turut diukir dengan tulisan Latin yang bersesuaian dengan kehidupan masyarakat Islam Andalusia pada saat itu. Bukti sejarah juga menunjukkan, bahwa setelah tamatnya pemerintahan Andalusia, masyarakat di masa pemerintahan Kristen masih meneruskan penggunaan dinar emas selama lebih 400 tahun. Dalam era moden ini, pada tahun 1992 dinar emas pertama Eropah kembali dicetuskan di Granada, Spanyol, yang sekaligus merupakan suatu peristiwa yang sungguh menarik.
Menurut analisa yang dibuat sepanjang kecemerlangannya, dinar emas turut mengalami ketidak pastian terhadap gejolak serta krisis saat itu. Pada suatu ketika stok emas tidak mencukupi, disamping itu peperangan semakin meruncing. Justru perak dicampurkan tembaga menjadi mata uang resmi dan digunakan di Mesir serta Syam di bawah pemerintahan Bani Ayyub. Penggunaan dinar serta dirham terus bertahan aplikasinya pada masa kejayaan kerajaan Othmaniah Turki (1299M-1924M). Pada hari ini, nama dinar serta dirham masih digunakan sebagai mata uang resmi di beberapa buah negara di Timur Tengah, seperti dinar di Tunisia, Kuwait, Libya, Bahrain, Algeria, Jordan, juga dirham Di Emiriah Arab Bersatu, Qatar dan Maghribi.
Di Malaysia berkat pengalaman menghadapi kelesuan ekonomi global pada 1997, dinar emas yang dibuat dari emas 0.9166%, untuk mengembalikan kegemilangan sebagai medium penyimpan nilai yang tinggi, stabil, dan senatiasa berpotensi untuk meningkat nilai serta komoditi yang paling selamat. Dalam konteks yang lebih luas, dinar emas turut mampu dijadikan perantaraan dalam transaksi usaha harta tanah, gaji dan bonus pekerja, mahar dan hantaran perkahwinan, urusan haji dan umrah, zakat dan fitrah serta semua pembayaran perniagaan dalam dan luar negari bagi negara-negara yang berminat. Ini memandangkan dinar emas mempunyai nilai intrinsik atau tersendiri yang diterima oleh masyarakat seluruh dunia. Nilai emas adalah stabil dan meningkat dari waktu ke waktu, berbanding terbalik dengan mata uang konvesional, yang seringkali menjadi mangsa para spekulan mata uang antara bangsa yang berusaha mencari keuntungan yang mudah dan besar.
Brotherhood/Persaudaraan Nusantara menghubungkan muslimin dalam perdagangan, pasar terbuka dan pelayanan menggunakan dinar dan dirham yang terintegrasi dengan mobile exchange system dan mengajak Anda semua untuk bergabung dalam bersama mengamalkan perdagangan tanpa riba dalam muamalah kita sehari-hari. Diawali dari diri kita, keluarga, sahabat, teman dan lingkungan. Mari kita mulai mengubah diri kita dengan belajar sambil beramal.
Syarifah Dinar terbuka bagi muslim dan umum tanpa membedakan kelompok, suku, aliran dan pandangan politik, terintegrasi dengan Gerai Dinar menghubungkan pengguna dinar-dirham, paguyuban pedagang, toko-toko, tour-travel, hotel, restoran, UKM, asosiasi, paguyuban, peorangan, pesantren, grosir, sekolah, seniman, galeri, usaha jasa dan produk, koperasi, rumah sakit, baitulmal, badan zakat, yayasan, dan lain-lain yang menerima dinar-dirham sebagai koin barter bebas sukarela, dan menggunakan koin secara fisik.
Investasi Dinar Emas dan Dirham Perak
Banyak alat instrumen investasi yang sering digunakan oleh masyarakat dan termasuk kita untuk berinvestasi; misalnya: tanah, emas, rumah, asuransi unit-link, deposito, saham, obligasi (syariah dan konvensional), reksadana, dsb. Namun belum banyak yang mengetahui bahwa Dinar Emas dan Dirham Perak, khususnya dinar (koin dinar emas) merupakan salah satu instrumen investasi.
“1 dinar didefinisikan sebagai 1 koin emas dengan berat 4,25 gram dan kadar 22 karat”
Dinar menjadi salah satu alat investasi yang patut diperhitungkan, mengingat nilainya yang terus ter-apresiasi terhadap dollar dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Bisa saja kita menggunakan perpaduan dari keseluruhan instrumen investasi tersebut, jika memang kita memiliki kelebihan dana. Namun jika diperbandingkan, maka investasi dalam dinar merupakan yang paling menguntungkan dan mendapat nilai tambah secara syari’ah. Misalnya saja perbandingan antara asuransi, deposito, dan dinar, seperti analisis yang dilakukan oleh M. Iqbal (lihat www.geraidinar.com).
Taruhlah kita investasikan Rp 500.000/ bulan, untuk masing-masing instrumen investasi tersebut, selama 20 tahun. Maka analisisnya sebagai berikut: Asuransi (unit-link): dengan hasil investasi 12% per tahun, maka setelah 20 tahun kita menaruh uang di asuransi tersebut, uang kita menjadi Rp 162 juta. Pada asuransi ini, uang kita ada yang “disedot” untuk biaya akuisisi, atau biaya administrasi yang lumayan besar dari premi yang kita bayarkan setiap bulannya. Namun, kelebihannya ada nilai proteksi yang diberikan dari asuransi ini. Hal ini tepat sekali, karena saya mengalaminya sendiri, uang yang saya bayarkan sebagai premi, akan sesuai dengan nilai akumulasi yang saya bayarkan, yaitu ketika polis tersebut berusia 11 tahun (ini di asuransi terkenal di dunia apalagi di Indonesia, pada unit syari’ahnya).
Atau contoh kongkretnya, saya ambilkan pengalaman seorang kawan dengan asuransi pendidikannya. Kawan ini eksekutif di perusahaan telekomunikasi, beliau kecewa berat dengan asuransi pendidikan anaknya yang dibeli tahun 1988. Saat itu anaknya baru lahir, ia membeli produk asuransi pendidikan senilai Rp. 22.5 juta, yang akan cair pada saat anaknya masuk perguruan tinggi. Saat itu nilai pertanggungan ini sangat besar dan pada tahun-tahun awalnya harus dibayar 20% dari gaji bulanan dia. Pada tahun 2006 ketika anaknya masuk ITB, dan perlu membayar Rp. 45 juta uang pangkal, dan asuransi yang cair ternyata hanya cukup membayar separuh dari nilai uang pangkal tersebut. Siapa yang salah? Perusahaan asuransi sudah membayar kewajibannya dengan benar, kawan saya juga telah konsisten selalu membayar preminya bertahun-tahun dengan benar.
Yang salah tidak lain adalah nilai uang kita yang sangat tidak bisa diandalkan. Nilai pertanggungan Rp. 22.5 juta di tahun 1988 adalah setara dengan 227 Dinar; ketika cair di tahun 2006, nilai asuransi Rp. 22.5 juta tersebut, tinggal 32 Dinar (kalau uang asuransi tersebut cair pada saat tulisan ini saya buat pada 1 Muharam 1429, maka Rp. 22.5 juta setara dengan 19 Dinar). Bandingkan jika teman saya yang saleh tersebut membeli produk asuransi pendidikannya dengan nilai sebesar 227 Dinar di tahun 1988, maka saat cair tahun 2006 nilai 227 Dinar tersebut setara dengan Rp. 161 juta (jika jumlah Dinar yang sama ditukar ke Rupiah saat ini menjadi Rp. 261 juta). Uang ini cukup untuk membayar uang pangkal di ITB, juga masih cukup untuk membelikan anaknya mobil baru untuk kuliah dan membayar seluruh biaya pendidikan sampai anaknya tamat ITB. Inilah indahnya kalau produk keuangan jangka panjang dikelola dengan Dinar, mata uang baku yang nilainya tidak pernah terdevaluasi sepanjang zaman (Muhaimin Iqbal dalam buku Dinar The Real Money, hal 16, penerbit Gema Insani, 2009)..
Instrumen investasi di pasar banyak sekali, mulai dari deposito, reksa dana, SBI, saham dan lain-lain sejenisnya, yang hanya berfungsi sebagai investasi, tidak menjadi proteksi nilai. Ambil contoh, misalnya bisa saja uang kita memberikan bagi hasil 6% per tahun di Deposito, atau nilai saham kita tahun lalu mengalami kenaikan di atas 20% per tahun, kemudian terjadi krisis finansial, seperti pada tahun 1997/1998, dimana Rupiah nilainya tinggal ¼- nya, lantas apa artinya hasil yang 6% atau kenaikan yang 20% dalam nilai uang kertas tersebut, dibandingkan dengan penyusutan nilai uang kertas yang tinggal ¼- nya? Disinilah alasannya, mengapa investasi Anda yang dinilai dalam mata uang kertas (Rp, US$ atau mata uang kertas lainnya) tidak memiliki proteksi terhadap kehancuran nilai uang kertas, atau kadang “penghancuran nilai” karena ada pihak-pihak yang sengaja melakukannya.
Deposito: dengan hasil investasi 8% per tahun, maka setelah 20 tahun, uang kita akan menjadi Rp 224 juta. Lebih besar dari asuransi, karena di deposito tidak ada biaya akuisisi seperti di asuransi. Namun, deposito tidak memiliki nilai proteksi.
Dinar: dengan rata-rata apresiasi nilai emas per tahun dari statistik 40 tahun Kitco, yaitu 31% per tahun. Maka setelah 20 tahun, uang kita menjadi Rp 4,1 Milyar. Sangat jauh berbeda dengan dua instrumen sebelumnya. Insya Allah, inilah alat investasi yang terbaik setelah investasi akhirat dan investasi pada sektor riil yang dikelola dengan baik.
Dalam emas atau Dinar, fungsi proteksi tersebut berjalan dengan sangat baik, seperti krisis moneter 1997/1998 uang Rupiah nilainya tinggal ¼- nya, sedangkan emas/Dinar secara otomatis menyesuaikan nilainya ke nilai pasar internasional yang wajar saat itu. Sebelum krisis harga emas dikisaran Rp. 25.000 per gram, dipuncak krisis harga emas mencapai Rp. 160.000 per gram. Sebelum krisis, Dinar nilainya setara sekitar Rp. 100.000 per koin, sedangkan pada puncak krisis nilai Dinar saat itu mencapai Rp. 626.000 per koin. Selain sebagai proteksi nilai yang efektif, sebagai investasi, Dinar juga terbukti memberikan hasil rata-rata di atas 30% per tahun dalam statistik selama 40 tahun terakhir (Muhaimin Iqbal dalam buku Dinar The Real Money, hal 58, penerbit Gema Insani, 2009).
Sistem Moneter Berbasis Emas dan Perak (Dinar dan Dirham)
Abu Bakr ibn Abi Maryam meriwayatkan bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Masanya akan tiba pada umat manusia, ketika tidak ada apapun yang berguna selain dinar dan dirham.”(Masnad Imam Ahmad Ibn Hanbal).
Umat Islam menggunakan dinar dan dirham sebagai alat pembayaran sejak masa kekhalifahan Umar bin Khattab (642 M). Penggunaan dinar dan dirham merupakan adopsi dari jaman Persia dan Romawi. Pada saat emas dan perak digunakan sebagai mata uang, tidak pernah ada masalah ekonomi yang besar berkaitan dengan moneter. Hal tersebut disebabkan, karena emas dan perak mempunyai nilai intrinsik yang sama dengan nilai nominalnya. Sistem emas perak akan menjamin kestabilan moneter. Alasannya serupa dengan poin kedua di atas, karena negara tidak bisa seenaknya mencetak uang karena keterbatasan emas.
Masalah-masalah moneter mulai muncul semejak perjanjian Bretton Woods (1944) dilanggar. Perjanjian Bretton Woods merupakan persetujuan negara-negara di dunia mata akibat great depression 1920-1930 di mana uang kertas (dollar) dijaminkan dengan persediaan emas suatu negara. Pada saat itu $35 setara dengan 1 ons emas. Hal tersebut ditujukan untuk melindungi kesejahteraan dengan mendorong kesempatan kerja melalui mata uang dan liberalisasi perdagangan.
Pada tahun 1970-an, saat Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Richard Nixon, Amerika memutusakan perjanjian secara pihak. Mereka mulai mencetak uang sebanyak-banyak tanpa melihat cadangan emas yang ada. Hal tersebut jelas membuat Amerika kaya mendadak, karena mereka bisa membeli apa saja dengan cara mencetak uang. Selembar uang $1 nilai intrisiknya (biaya produksinya) bahkan tidak mencapai 1 sen. Sehingga Amerika begitu mudahnya memproduksi berjuta-juta lembar dollar.
Wacana kembali ke mata uang emas dan perak sekarang mulai terdengar lagi. Saya pribadi sangat setuju mengenai ide ini, walau jelas tidak mudah mengimplementasikannya. Beberapa keunggulan mata uang dinar dan dirham : Emas dan perak tidak hanya bisa digunakan sebagai alat pembayaran, namun juga bisa diperlakukan sebagai komoditi yang diperjual-belikan bebas layaknya barang komoditas lainnya. Hal tersebut mengakibatkan dinar dirham memiliki nilai intrinsic (bawaan).
Dengan menggunakan mata uang berbahan emas dan perak, Negara-negara tidak bisa seenaknya mencetak uang sebanyak-banyaknya karena tergantung cadangan emas yang ada di egara itu sendiri. Indonesia tentu akan menjadi Negara yang kaya raya karena cadangan emasnya yang melimpah. Sistem emas dan perak akan menciptakan keseimbangan neraca pembayaran antar-negara secara otomatis untuk mengoreksi ketekoran dalam pembayaran tanpa intervensi bank sentral.
Berapapun kuantitas uang yang ada di masyarakat, tidak akan mempengaruhi daya beli. Hal ini disebabkan karena emas perak menghindarkan perekonomian dari inflasi, yakni di mana mata uang terlalu banyak beredar di masyarakat, sehingga harga menjadi naik dan daya beli menjadi turun. Sistem emas perak akan menjamin kestabilan moneter. Alasannya serupa dengan poin kedua di atas, karena negara tidak bisa seenaknya mencetak uang karena keterbatasan emas.
Kurs nya stabil. Tidak seperti kurs dollar saat ini yang tidak menentu dan rawan terhadap kondisi politik suatu Negara. Begitu banyak keuntungan menggunakan mata uang seperti dinar dirham dengan dasar sistem emas perak. Kondisi ekonomi yang stabil jelas akan membawa kehidupan yang lebih baik bagi setiap umat manusia. Kesejahteraan rakyat terjamin dan tidak ada ketimpangan antara Negara adidaya seperti Amerika Serikat dengan Negara emergence market seperti Indonesia.
Konsep Arisan Dinar Emas
Arisan Dinar ini dibangun dengan konsep arisan pada umumnya, hanya kelebihannya adalah, tidak mendasarkannya pada uang kertas, tapi lebih pada koin dinar emas itu sendiri. Harga dinar sesuai dengan rate yang ada di situs http://www.geraidinar.com/. Kemudian rate harga dinar pada saat membeli dinar, dibagi 6 untuk kemudian masing-masing orang membayarkan sesuai hasil bagi tersebut. Artinya, satu orang anggota membayar 1/6 dinar emas setiap bulannya. Tidak terlalu ribet untuk mencari siapa yang giliran mendapatkan dinar tersebut setiap bulannya, bisa melalui kocokan kertas, atau gambreng saja sudah cukup.
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah, jika tidak didasarkan pada uang kertas, maka setiap bulan masing-masing anggota akan membayarkan uang arisan yang berbeda? Tentu saja. Terkadang membayar Rp 375.000,-, terkadang pula hanya Rp 300.000,-. Tergantung rate dinar saat itu di situs http://www.geraidinar.com/.
Demikian konsep arisan dinar emas. Hal ini untuk memudahkan bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan dinar emas ataupun memproteksi kekayaannya dalam bentuk dinar emas.
Selama 60 tahun terakhir sejak berakhirnya perang dunia II, harga minyak mentah dunia dalam US$ telah mengalami kenaikan 64.8 kali. Pada saat perang dunia II berakhir harga minyak mentah dunia saat itu adalah US$ 1,47 per barel (1946), dan sekarang saat artikel ditulis harga minyak mentah dunia telah mencapai US$ 95,26 per barrel. Sedangkan pada periode yang sama, harga minyak mentah dunia apabila dibeli dengan Dinar, hanya mengalami kenaikan 2,7 kalinya, dengan tren menurun khususnya selama 20 tahun terakhir. Harga minyak mentah dunia dibeli dengan Dinar (emas 22 karat seberat 4,25 gram) pada tahun 1946 harganya 0,34 Dinar, sedangkan harga sekarang dalam Dinar adalah 0.92 Dinar. Harga minyak mentah dunia dalam Dinar tertinggi pernah mencapai 0,99 Dinar, yaitu pada tahun 1979, ketika terjadi penyanderaan warga Amerika Serikat di Teheran Iran (Muhaimin Iqbal dalam buku Dinar The Real Money, hal 36-37, penerbit Gema Insani, 2009)
Uang kertas hanyalah alat tukar transaksi yang mudah tergerus oleh inflasi. Uang Rp 50.000,- pada bulan Januari 2009, tidak lagi sama dengan uang Rp 50.000,- pada bulan Desember 2009. Kasihan sekali mereka yang mendapatkan arisan paling belakangan, karena nilai uangnya tidak lagi sama dengan nilai uang yang didapatkan oleh mereka yang sudah dapat arisan lebih awal. Mungkin pada bulan Januari 2009, dengan uang Rp 50.000 kita bisa membeli susu bubuk 2 kotak ukuran 400 gram. Tapi di bulan Desember 2009, apakah dengan uang Rp 50.000, kita masih bisa mendapatkannya? mungkin ya mungkin tidak.
Berbeda dengan koin dinar emas (1 dinar = 4,25 gram emas, 22 karat). Jika saat ini kita bisa naik haji dengan 50 dinar, maka insya Allah pada 10 tahun yang akan datang, kita masih bisa naik haji dengan 50 dinar pula, atau bahkan lebih murah dari itu.
Tabungan M-Dinar
Tanya : Apa itu M-dinar ?
Jawab :
M-dinar (Mobile Dinar) adalah produk simpanan online berbasis saldo dinar emas dan rupiah.
M-dinar adalah produk simpanan yang diterbitkan dibawah payung group Gerai Dinar, dan merupakan produk simpanan ber basis dinar emas dan rupiah, dimana posisi saldo masing- masing posisi mata uang (Rp dan Dinar Emas) saling dapat dipindah-bukukan. Contoh, posisi saldo Rupiah M-dinar dapat di pindah (switch) ke dalam posisi saldo dinar emas, demikian pula sebaliknya.
Tanya :
Apa bentuk kelembagaan fisik dari M-dinar ?
Jawab :
Kelembagaan fisik M-dinar berbentuk Baitul Maal Wattamwil (BMT),yaitu BMT Daarul Muttaqiien dengan alamat kantor di Ruko Gerai Dinar Jl.Kelapa Dua Raya No.189 Depok, Jawa Barat ,16951.Telpon +62 21 93 300 300
Tanya :
Amankah menyimpan dinar emas dalam bentuk saldo di M-dinar ?
Jawab :
Sejak berdiri hingga saat ini M-dinar merupakan satu-satunya lembaga penyimpanan fisik dinar emas/Rp ke bentuk saldo dinar emas yang amanah dan akuntabel di Indonesia. Ditambah lagi dengan kemampuan likuidasi saldo M-dinar per akun per hari sebesar 1000 dinar kian menjadikan M-dinar sebagai lembaga penyimpan dinar di Indonesia yang layak untuk digunakan.
Tanya :
M-dinar ini termasuk dalam jenis tabungan produk bank atau apa ?
Jawab :
M-dinar TIDAK TERMASUK dalam kategori tabungan produk bank, karena bentuk kelembagaan M-dinar adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Saldo M-dinar lebih tepat dikategorikan ke dalam bentuk SIMPANAN dengan spesifik : SIMPANAN INVESTASI, karena dinar emas saat ini masuk dalam kategori investasi.
Tanya :
Kalau M-dinar bukan jenis tabungan Bank, berarti saldo dinar / Rupiah saya di M-Dinar tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan ya ? Terus pihak mana yang MENJAMIN bahwa saldo M-dinar saya AMAN disimpan di M-Dinar ?
Jawab :
Benar, sejauh ini di Indonesia BELUM ADA yang mengatur keberadaan Lembaga Penjamin Simpanan Dinar atau yang sejenis. Namun demikian, saldo dinar emas anda di M-dinar didukung penuh dengan fisik dinar yang berada di Gerai Dinar. Setiap pertambahan saldo dinar di M-dinar diimbangi dengan pertambahan fisik dinar di Gerai Dinar. Ijin operasional Gerai Dinar adalah ijin Toko Emas. Dan fisik dinar emas yang ada di Gerai Dinar diasuransikan. Jadi proteksi terhadap fisik riil dinar emas atas saldo dinar kita aman dari resiko kehilangan.
Tanya :
Apa sih keuntungannya simpan dinar di M-dinar ?
Jawab :
Keuntungannya ;
1) Bebas dari inflasi, karena nilai dinar emas akan selalu lebih tinggi dari inflasi uang;
2) Hemat biaya penyimpanan fisik dinar, karena dengan menabung dinar emas di M-dinar maka anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk sewa save deposit box di bank, atau biaya-biaya proteksi lainnya;
3) Dapat menyimpan saldo dinar mulai dari nilai Rupiah minimum tanpa harus menunggu uang Rupiah kita terkumpul senilai 1 dinar. Ya, hanya dengan menabung di M-dinar, anda dapat menyelamatkan uang Rp tabungan anda mulai dari Rp 50,000 (setoran minimum kedua dan seterusnya untuk topup saldo M-dinar melalui http://geraidinar.com/);
4) Dapat dicairkan ke bentuk Rupiah maupun fisik Dinar emas melalui http://geraidinar.com/ kapanpun diinginkan;
5) Mendapatkan bagi hasil yang dibukukan ke rekening M-dinar anda setiap awal bulannya
Gratis biaya administrasi seumur hidup ! Ya, hanya di M-dinar lah simpanan dinar anda tidak dikenakan potongan biaya apapun. Untuk dapat memiliki akun di M-dinar sangat mudah sekali, yaitu hanya dengan 6 Langkah sederhana, silahkan kunjungi panduan cara membuat akun M-dinar pada tulisan melalui http://geraidinar.com/ sebelumnya di 6 Langkah Mudah Membuat Akun M-dinar.
Setelah memiliki akun di M-dinar maka anda telah berada di jalur yang tepat dalam melindungi tabungan anda dari penurunan nilai uang akibat inflasi.
Cara Buka Rekening M-Dinar
Tabungan M-dinar memungkinkan kita semua pengguna dinar untuk mencicil tabungan, tidak harus dalam kelipatan 1 dinar. Tabungan M-dinar memiliki prosedur dan mekanisme yang sama dengan tabungan di bank syariah, dilakukan dengan akad mudharabah, jadi akan ada bagi hasil dari tabungan tersebut yang akan masuk secara otomatis setiap awal bulan, insyaAllah. Bedanya dengan tabungan bank, tabungan M-dinar ini dalam satuan dinar, termasuk bagi hasilnya juga dalam satuan dinar.
Bukti kepemilikan Tabungan M-dinar adalah berupa nomor rekening M-dinar dan juga akan dapat buku tabungan M-dinar, serta histori transaksi ataupun saldo tabungan dapat dipantau di situs http://m-dinar.com, sama seperti internet banking pada bank.
M-dinar ini merupakan produk dari Koperasi Daarul Muttaqqiin yang digagas dan dikelola oleh Muhaimin Iqbal, pemilik GeraiDinar. Setiap angka yang tertera pada tabungan m-dinar kita, insya Allah ada fisik nyatanya, jadi bukan sekadar angka virtual yang tanpa ada fisik riilnya. InsyaAllah bertanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan.
Cara membuka/mengisi tabungan rekening m-dinar:
1) Buka halaman web berikut https://m-dinar.com/;
2) Di Main Menu sebelah kiri klik Registration;
3) Isi Registration Form;
4) Tunggu dan buka email baru dari M-Dinar, klik link untuk aktifasi account;
5) Login dengan user dan password yang Anda isi di langkah 3;
6) Klik Mobile Payment pada Main Menu;
7) Lengkapi informasi tipe identitas, nomor identitas, alamat, nomor handphone, no telp rumah dan jenis kelamin;
8) Transfer ke rekening dinaremasku.com (dapat menghubungi kami untuk nomor rekening) minimal 1/4 dinar (misalnya Rp 450.000 untuk harga saat ini);
9) Konfirmasi transfer dan informasikan user M-Dinar, no hp, dan no KTP Anda melalui sms ke nomor handphone kami;
10) Insya Allah rekening M-Dinar Anda dapat segera digunakan melalui https://m-dinar.com
Contoh menabung di Tabungan M-dinar:
v Bulan Januari kita menabung Rp. 750 ribu (misalkan harga dinar saat itu Rp. 1.500.000), maka saldo m-dinar kita 0,5 dinar atau Januari – Rp. 750.000/1.500.000 – 0,5 dinar;
v Bulan Februari kita menabung lagi Rp. 400 ribu (harga dinar Rp. 1.600.000), tabungan m-dinar bertambah 0,25 dinar atau Februari – Rp. 400.000/1.600.000 – 0,25 dinar;
v Bulan Maret kita menabung lagi Rp. 560 ribu (harga dinar Rp. 1.600.000), tabungan m-dinar bertambah 0,35 dinar. Jadi totalnya 1,1 dinar atau Maret – Rp. 560.000/1.600.000 – 0,35 dinar;
v Jadi Totalnya = 1,1 dinar (fisik dinar dapat diambil/dikirim)
Demikian kemudahan yang diberikan, Anda bisa memiliki tabungan m-dinar yang insyaAllah aman, dan Anda juga dapat bertransaksi finansial dengan sesama pemegang akun m-dinar. Semoga bermanfaat.
Kegunaan/Manfaat dari M-dinar
1) GRATIS, TANPA BIAYA, Saldo kita di m-dinar tidak dikenakan biaya apapun;
2) MENDAPATKAN BAGI HASIL, Saldo M-dinar kita juga dapat bagi hasil yang diterima setiap bulannya;
3) HEMAT BIAYA PENYIMPANAN, dengan menyimpan di M-dinar, kita tidak hemat biaya penyimpanan dinar emas yang kita miliki.Bandingkan jika kita memegang langsung dinar emas kita secara fisik, maka kita harus mengeluarkan dana untuk sewa deposit box di bank;
4) DAPAT DIJADIKAN JAMINAN PEMBIAYAAN USAHA, Saldo M-dinar anda dapat anda gunakan untuk jaminan pembiayaan usaha, baik yang dilakukan oleh anda sendiri, maupun yang idlakukan oleh pengusaha yang anda percaya integritas usahanya;
5) TRANSAKSI PEMBAYARAN ONLINE, dengan semakin meningkatnya pemilik akun M-dinar, maka semakin banyak pula merchant / perdagangan yang menerima pembayaran dengan M-dinar.Dan ini menjadi keuntungan tersendiri bagi pemegang akunnya;
6) Transaksi online memiliki keunggulan: proses seketika (saat itu juga), bebas dilakukan dimana saja tanpa terikat ruang, waktu, dan tanpa harus bertemu fisik dengan pihak yang terkait dengan transaksi tersebut.
Kedepannya, ini akan menjadi peluang yang sangat besar bagi kita semua untuk dapat menyelenggarakan aneka macam bisnis yang menerima pembayaran dengan M-dinar, karena kita sendiri tahu bahwa M-dinar adalah mata uang ber basis dinar emas, sehingga sangat menguntungkan juga bagi kita selaku penjual maupun pembeli.
Proyeksi jenis bisnis dalam jangka menengah ini yang akan menerima pembayaran dengan m-dinar adalah : Penjualan pulsa handphone elektrik/ maupun fisik sudah berjalan, Penjualan Properti (Rumah,Tanah,dll), Untuk pembayaran ONH, dan Umroh, atau Pembayaran project2 online, dll.
Jadi, tunggu apa lagi ? MAri kita bersama mengembangkan kreatifitas dan menjadi pelopor dari generasi baru berbasis transaksi menggunakan Dinar emas dan Dirham perak mulai dari sekarang.
Untuk informasi mengenai dinar dan dirham lebih lanjut bisa lihat di Syarifah Dinar (agen resmi Gerai Dinar): http://chandra-anom.blogspot.com/
Jazaakumullah Khairan Katsiran...Chandra
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
وَالْعَصْرِ (١)إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢)إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)
1. demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
(Qs. Al”Ashr [103]: 1-3
Fir’aun, raja Mesir yang sangat membanggakan kekuasaannya
"Saba’ dan Mesir adalah dua peradaban besar di masa lalu. Kejayaan peradaban tersebut nampak jelas pada peninggalannya yang masih tersisa hingga kini. Kaum Saba’ dulunya mendiami dataran indah dengan kebun-kebun anggurnya yang subur. Namun, banjir ‘Arim dengan tiba-tiba menenggelamkan dan menghempaskan apa yang ada. Nasib yang tak jauh berbeda dialami Fir’aun, raja Mesir yang sangat membanggakan kekuasaannya. Fir’aun tenggelam ditelan lautan beserta bala tentaranya disaat mengejar Nabi Musa dan kaumnya. Menyusul peristiwa tragis ini, kehebatan bangsa pengusung kedua peradaban tersebut kini tinggal kenangan
Bukti yang pertama terdapat dalam surat al-Qashash [QS 28:2-9]. Ayat tersebut bercerita tentang kejahatan Fir’aun dan kekejaman yang dilakukan terhadap Bani Israil sebelum nabi Musa lahir. Selanjutnya diberikan perincian tentang kelahiran nabi Musa dan izin Fir’aun agar nabi Musa dibiarkan hidup. Kisah tersebut berlanjut dengan keberangkatan nabi Musa ke Midian dan kemudian eksodus dan diinformasikan bahwa kemudian Fir’aun tenggelam. Disamping itu, bagian dialog antara nabi Musa dengan Fir’aun setelah kembali dari Midian dan Fir’aun yang disebutkan dalam Al-Qur’an menjelaskan dengan gamblang bahwa dialah yang memelihara nabi Musa pada masa kanak-kanak, lihat Asy-Syu’ara [QS 26:18-22].
Indikasi yang lain tentang adanya satu Fir’aun adalah surat Asy-Syu’ara [QS 26:10-16] dan al-Qashash [QS 28:32-35]. Berbeda dengan Bibel yang menggambarkan sama sekali tidak ada ketakutan nabi Musa untuk kembali ke Mesir karena Fir’aun sudah mati (Keluaran 4:19) Al-Qur’an menyatakan tegas bahwa ketika pertama kali diperintahkan Allah agar pergi ke Fir’aun, nabi Musa menunjukkan kekhawatirannya tentang misi ini, karena telah membunuh salah seorang kaum Fir’aun dan sebelumnya telah melarikan diri beberapa tahun. Jelaslah bahwa Al-Qur’an berbicara tentang satu Fir’aun yang berkuasa di Mesir sejak kelahiran nabi Musa sampai tenggelam di laut setelah eksodus Bani Israil.
Qorun usaha atas Harta Benda yang gudang hartanya ...
Meski di balik itu menyimpan sebuah pelajaran sangat berarti, bahwa siapapun yang sombong, kikir dan pongah maka akan binasa dan musnah sebagaimana yang menimpa Qarun.
http://umisulaiman.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated
Danau Qorun tidak terlalu jauh dari Istana Qarun, tepatnya di tepi jalan menuju Kairo, nampak sebuah danau yang tenang. Danau tersebut adalah Danau Qarun (Bahirah Qarun). Di danau inilah Qarun dan seluruh kekayaannya ditenggelamkan oleh Allah ke dalam tanah. Danau ini kini menjadi saksi sejarah, bahwa dahulu kala Qarun pernah berkuasa di sana sekaligus menjadi tempat ditenggelamkannya oleh Allah ke dalam tanah. Danau Qarun saat ini, panjangnya kurang lebih 30 KM, lebarnya sekitar 10 KM dan dalamnya antara 30-40 meter.
Danau ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu, sebelum Qarun ada. Dahulunya, menurut catatan DR. Rusydi al-Badrawy dalam bukunya Qashashaul Anbiya wat Tarikh, merupakan sebuah danau kecil yang disebut dengan Munkhafadh al-Laahun.
Ketika Qarun menjadi menteri, ia pernah meminta idzin kepada Fir'aun untuk membangun sebuah istana dan gudang kekayaannya di Kairo, Memphis dan sekitarnya. Namun, Fir'aun tidak mengijinkannya apabila ia membangun istana di Memphis atau sekitarnya, karena takut merasa tersaingi. Saat itu, memang tempat yang ramai baru dua saja, Memphis (Kairo dan sekitarnya) dan Jasun (di Luqshar atau Sinai). Qarun tidak mungkin membangun di Jasun, karena Jasun menjadi perkampungan orang-orang Bani Israil yang sangat susah.
Qarun lalu melirik al-Fayyum, karena di samping subur, juga terdapat danau kecil. Qarun lalu membangun rumah, istanan dan gudang kekayaannya di sebelah timur danau tersebut. Dan sejak ditenggelamkannya Qarun dan seluruh kekayaannya di danau tersebut, maka sejak itu pula danau tersebut berubah nama menjadi Danau Qarun (Bahirah Qarun atau Birkat Qarun). Dan sejak itu pula, danau yang tadinya kecil dan sempit menjadi bertambah luas dan lebar.
Yang menarik perhatian, kisah Qarun ini tidak disebutkan dalam Taurat juga dalam Injil. Ia hanya dijelaskan dalam al-Qur'an saja. Menurut para ahli sejarah, tidak dicantumkannya Qarun dalam Taurat, karena kisah Qarun merupakan tamparan (nuqtah saudaa) bagi orang-orang Yahudi. Bagaimana tidak, Qarun adalah termasuk nenek moyang mereka, akan tetapi sangat jahat dan termasuk yang menindas orang-orang Yahudi sendiri. Untuk itu, mereka membuang kisah Qarun ini dan tidak mencantumkannya.
Menurut catatan DR. Rusydi al-Badrawy, dahulu pernah ada ahli Geologi dari Eropa, Barat yang meneliti danau Qarun ini, apakah betul dahulu kala telah terjadi gempa atau terbelah sebagaimana diceritakan oleh al-Qur'an. Setelah dikaji, mereka bereksimpulan dengan sangat meyakinkan, bahwa betul di danau tersebut pada waktu sangat dahulu kala, telah terjadi kejadian gempa sangat besar, terutama di bagian sebelah selatan danau dimaksud. Ini membuktikan, ksiah Qarun memang terjadi di danau tersebut. Danau Qarun ini, kini nampak tenang. Meski di balik itu menyimpan sebuah pelajaran sangat berarti, bahwa siapapun yang sombong, kikir dan pongah maka akan binasa dan musnah sebagaimana yang menimpa Qarun.
Haman adalah sekutu Fir'aun sebagai penasihat raja
Haman adalah sekutu Fir'aun sebagai penasihat raja dan pelaksana proyek pembangunan menara yang digunakan Fir'aun untuk melihat Tuhan yang berada di zaman Musa.[1]. Istilah "Haman" dalam Al-Qur'an pernah diperdebatkan oleh sebagian orientalis[2] sebagai bentuk kesalahan dalam pembacaan Alkitab dari Kitab Ester karena menempatkan Haman 1.100 tahun sebelum zaman Ester. Namun, perdebatan itu menemui titik terang setelah ditemukannya prasasti "Batu Rosetta" tahun 1799 dan tersingkapnya nama "Haman" yang menggambarkan hubungannya dengan Fir'aun[3]. Dalam pengkajian Al-Qur'an, diidentifikasikan bahwa Haman muncul setelah kembalinya Musa dari Madyan dan mati bersama Fir'aun dan tentaranya dalam peristiwa Eksodus.[4].
Haman disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 6 kali.[5] Sumber-sumber dalam Al-Qur'an menyebutkan kisah Haman terjadi setelah kembalinya Musa dari Madyan. Dalam kerajaan Fir'aun, Haman menempati beberapa posisi penting kerajaan sebagai mentri, penasehat raja (terutama bidang keagamaan), dan sebagai pelaksana proyek pembangunan menara. Haman diperintah oleh Fir'aun untuk membuat menara yang akan digunakan Fir'aun untuk melihat "Tuhan Musa". Pembuatan menara itu membutuhkan 50.000 pekerja dan belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil[6]. Setelah pembangunan menara selesai, Fir'aun menembakkan panah dari puncak menara untuk mengalahkan Tuhan Musa. Fir'aun berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dengan menunjukkan anak panahnya yang kembali telah berlumuran darah[7][8]. Menara itu kemudian dirobohkan oleh Jibril menjadi tiga bagian yang menewaskan hampir seluruh pekerja.[9] Haman jugalah yang menasihati Fir'aun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Fir'aun dan tentaranya[10].
Orang-orang yang merugi
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٦٥)
Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi. (QS AZ Zumar (39) : 65)
Ciri orang Bertaqwa
الم (١)ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (٢)الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (٣)وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤)أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥)
1. Alif laam miin[10].
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada mereka.
4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[18].
5. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[19]. (Qs. Al-Baqarah [2]: 1-5)Î
[10] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
[17] Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada Para rasul. Allah menurunkan kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
[18] Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
[19] Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (١٥)آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (١٦)كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (١٧)وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (١٨)وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (١٩)
(Qs. Adz Dzariyyat [51]: 15-19).
15. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air,
16. sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.
17. di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
18. dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
19. dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian[1417].
[1417] Orang miskin yang tidak mendapat bagian Maksudnya ialah orang miskin yang tidak meminta-minta.
BERILMU
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١١)
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.[al-Mujadilah:11]
Daripada Anas bin Malik r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda : Menuntut ilmu adalah fardhu ke atas setiap orang Islam, dan penuntut ilmu akan didoa keampunan oleh semua termasuk ikan-ikan di lautan.Takhrij hadis Hadis ini diriwayatkan oleh Ibn ،Abd al-Bar dalam Jami،Bayan al-Ilm wa Fadhluh 1/7. Hadis ini hukumnya hasan dengan jumlah jalan dan syawahidnya.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٤٣)
Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828] jika kamu tidak mengetahui,[828] Yakni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab. [al-Nahl:43]
Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat
Kalo beli HP, TV, Mobil dlsb ada buku petunjuk manualnya, maka manusia muslim dilahirkan dengan Al Quran, dan Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (Qs. Yusuf [12]: 111).
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (١١١)
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
“Orang yang pandai bukanlah orang yang banyak menyampaikan ilmu, tetapi orang yang mengikuti ilmu dan mengamalkannya serta mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW, walaupun sedikit pengetahuannya (Ibrahim Al Khawwash).
ILMU TANPA IMAN, serta IMAN TANPA ILMU SANGAT MERUSAK KEHIDUPAN MANUSIA
Rasulullah bersabda, ketika beliau berkhotbah di Khaif (Mina), “Semoga Allah SWT mencerahkan seorang hamba yang mendengar ucapanku ini. Ia memahaminya, lalu menyampaikannya kepada orang yang tidak mendengarnya. Alangkah banyak orang yang membawa ilmu namun tidak memahaminya. Dan alangkah banyak orang yang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih luas pengetahuannya dari dirinya. Ada tiga hal yang hati seorang muslim tidak dengki kepadanya, yaitu ikhlas dalam beramal, nasihat kepada para pemimpin kaum muslimin, dan komitmen dengan jamaah mereka karena doa mereka memagari mereka” (HR Ahmad, Ibnu Maajah, dan Al-Haakim).
Alangkah mulianya ilmu pengetahuan, alangkah gembiranya jiwa seseorang yang menguasainya, alangkah segarnya dada orang yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan alangkah leganya perasaan orang yang menguasainya.
Iman akan mendorong kita semua berbuat baik, guna mendapatkan ridha Allah, sedangkan ilmu pengetahuan akan melengkapi kita semua, dengan kemampuan menemukan cara yang paling efektif, dan tepat dalam pelaksanaan, juga dorongan untuk berbuat kebaikan itu. Iman akan mendidik anda memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama, dan ilmu memberi anda teknis guna merealisasikannya.
Tugas iman dan ilmu secara bersama-sama akan membentengi kita, agar kita tidak sesat dan membuat kita menjadi manusia baik dansekaligus tahu cara yang tepat mewujudkan kebaikan itu. Apabila Jamaah rahimakumullah ingin merasakan nikmatnya memiliki ilmu pengetahuan dalam kehidupan yang luas membentang ini, capailah dengan usaha yang maksimal dan jangan memisahkan iman dan ilmu pengetahuan
Tujuan utama dakwah
Secara bahasa dakwah berasal dari kata dasar (masdar) kata kerja da'a-yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Secara istilah, dakwah berarti kegiatan yang bersifat mengajak dan memanggil orang untuk taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis akidah, syariah dan ahlak Islamiyah.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata ''ilmu'' dan kata ''Islam'', sehingga menjadi ''ilmu dakwah'' dan ''dakwah Islam''. Ilmu dakwah didefinisikan sebagai suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan-tuntunan tentang bagaiamana seharusnya menarik perhatian orang lain untuk menganut, menyetujui dan atau melaksanakan suatu ideologi/agama, pendapat atau pekerjaan tertentu.
Orang yang menyampaikan dakwah disebut ''dai'' (juru dakwah), sedangkan orang yang menjadi obyek dakwah disebut mad'u . Para ulama berlainan pendapat dalam menentukan hukum menyampaikan dakwah Islam. Ada yang menetapkannya sebagai fardu kifayah (kewajiban kolektif) ada pula yang menetapkan fardu ain.
Semuanya sama-sama mendasarkan pendapatnya kepada Alquran surat Ali Imran ayat 104.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (١٠٤)
''Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.''
[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Kata minkum dalam ayat di atas ada yang menganggap mengendung pengertian tab'id (bagian), sehingga hukum dakwah menjadi fadu kifayah. Sedangkan, sebagian lainnya menganggapnya sebagai za'idah (tambahan), sehingga hukumnya menjadi fardu ain.
Nabi SAW menyebut majelis ilmu sebagai taman surga. Islam adalah agama ilmu. Banyak ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan keutamaan menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum serta ilmu agama. Dengan memiliki bekal ilmu umum akan mampu membawa umat kepada kesejahteraan hidup di dunia, sementara ilmu agama menjadi pembimbing mencapai derajat tinggi di akhirat kelak.
Maka, seorang Muslim wajib hukumnya menimba ilmu, baik pria atau wanita, kapan pun, dan di mana pun. Tak ada batasan usia dalam menuntut ilmu, yang seperti dikatakan Nabi SAW agar menuntut ilmu hendaknya berkelanjutan hingga akhir hayat.
Tiada waktu berlalu tanpa bertambahnya ilmu. Sejak masa awal Islam, umat sudah melaksanakan ajaran ini dengan penuh khidmat, yang salah satunya terejawantah dalam sebuah forum yang dikenal sebagai Majelis Nabi SAW.
Secara rutin, para sahabat berkumpul di masjid bersama Nabi SAW. Di sana, hadirin menyimak setiap kata dan kalimat yang disampaikan Rasulullah terkait makna ayat Alquran dan hadis. Para sahabat berusaha sebanyak-banyaknya menyerap ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dari Rasulullah.
Yazid bin Abdul Qadir Jawas dalam buku /Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga/, menegaskan, alangkah indah seandainya umat Muslim dapat meneladani Rasulullah dan para sahabat yang senantiasa berkumpul untuk tujuan menyebarkan ilmu dan kebaikan.
Pasalnya, ada keutamaan dengan mengikuti majelis atau pertemuan-pertemuan agama semacam ini. Pada buku /The Ideal Muslim/, Dr Muhammad Ali Hasyimi, menguraikan, bahwa di sana nama Allah SWT senantiasa diagungkan. Setiap pembicaraan pun dipenuhi tema keagungan ajaran Islam mengenai tarbiyah (pendidikan), individu, keluarga dan masyarakat.
Selain itu, hadirin juga memperlihatkan perenungan atas kekuasaan Allah SWT. ''Dalam pertemuan agama, jiwa disucikan, hati dibersihkan, dan seluruh orang dipenuhi rasa keimanan,'' papar Dr Muhammad
Menghadiri majelis taklim atau pertemuan agama yang mengajarkan Alquran dan sunah, menurut pemahaman para sahabat, akan menambah ilmu, keimanan, dan ketakwaannya. Di samping juga pada akhirnya sanggup menambah amal kebaikannya kelak.
Adalah salah seorang sahabat yakni Abdullah ibnu Rawahah RA, di manapun bertemu dengan sahabat Nabi SAW lainnya, selalu berkata, ''Mari, mari kita percaya pada Allah setiap saat.''
Saat mendengar hal tersebut Nabi SAW bersabda, ''Semoga Allah memberikan rahmat kepada Ibnu Rawahah, karena ia mencintai perkumpulan-perkumpulan yang para malaikat merasa perlu untuk hadir.''
Begitu mulia kedudukan majelis ilmu, hingga Rasulullah menyebutnya akan diikuti pula oleh para malaikat. Tak hanya itu, beliau bahkan mengistilahkan majelis ilmu sebagai taman-taman surga.
Nabi SAW bersabda, ''Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berzikir.'' Para sahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman surga itu?'' Nabi menjawab, ''Yaitu halaqah-halaqah zikir (majelis ilmu).'' (HR at-Tirmidzi (no. 3510), Ahmad (III/150), dari Shahabat Anas bin Malik ra.
Majelis yang memiliki faedah sesuai ajaran Islam yakni yang di dalamnya diajarkan tentang tauhid. Pun mengajarkan akidah, ibadah yang sesuai sunnah Nabi, muamalah, dan lainnya.
Dengan demikian, setiap Muslim hendaknya memperbanyak mengikuti pertemuan-pertemuan agama, majelis taklim atau majelis ilmu baik di masjid, mushala, kantor, atau rumah, yang akan meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan pengetahuan.
''Ia hendaknya menghindarkan diri dari berkumpul dengan orang-orang yang bisa membawanya pada kemunkaran,'' tegas Dr Muhammad. Seorang Muslim juga dianjurkan keluar dari pertemuan-pertemuan dosa dan ketidaktaatan yang hanya akan mengurangi kesucian jiwa serta menjauhkannya dari Allah SWT. (ed; heri ruslan)
Kita harus berusaha untuk mendapat ilmu yang bermanfaat. Tanpa ilmu, kita akan terpuruk dalam kegelapan dan kebodohan, kita akan terombang ambing dalam berbagai khurafat dan mitos belaka.
Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah, para malaikait-NYa, serta seluruh makhluk di langit dan di bumi, bahkan semut di dalam lubangnya atau bahkan ikan, mendoakan orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manuisa (HR At-Tirmidzi).
Saya berharap kita termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan tiga hal dari hati seorang muslim, yang tidak dengki kepada kita, yaitu nasihat kepada para pemimpin kaum muslimin, komitmen dengan jamaah mereka, serta ikhlas beramal karena Allah SWT, karena ikhlas adalah satu-satunya jalan diterimanya amal di sisi Allah, yang merupakan rahasia antara seorang hamba dan Tuhannya, dan merupakan hal yang tidak ditulis oleh dua malaikat pencatat amal, tidak dirusakkan setan dan tidak diketahui oleh manusia. (Dari Kumpulan Khotbah-khotbah Rasulullah SAW karangan Syekh Thata Al-Afifi, Gema Insani 2004)
Jika dakwah tdk diterima, maka Bersabarlah dan jangan gelisah terhadap orang-orang yang tidak (mau) memahami Al-Qur’an , karena akan berlaku sunnatullah, kewajiban kita adalah menyampaikan sebaik-baiknya, sisanya diserahkan kepada Allah...
÷É9ô¹$$sù ¨bÎ) yôãur «!$# ?Yym ( wur ¨Z¤ÿÏtGó¡o tûïÏ%©!$# w cqãYÏ%qã ÇÏÉÈ
60. So patiently persevere: for Verily the promise of Allah is true: nor let those shake Thy firmness, who have (themselves) no certainty of Faith.( Ar-Ruum (30):60. Dan bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar,dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu).
Kehidupan dunia hanya sesaat. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, usia kita terus bertambah. Dan waktu untuk meninggalkan dunia semakin dekat pula. Tidak ada yang tahu kapan kematian datang. Namun yang harus kita sadari, bahwa baiknya amalan kita selama hidup akan membantu dan mempermudah kita untuk husnul khatimah, Insya Allah……Maka dengan bertambahnya umur kita, semoga kita bertambah dekat pada Allah SWT, bertambah rindu untuk berjumpa dengan- Allah SWT dan bertambah jauh hendaknya kita dari dosa dan maksiat...
Manusia saat ini tidak akan sehebat Nabi. Tetapi kiranya kita wajib berusaha mendakwahkan kebenaran ini dengan amal dan nasehat. Terus-menerus tidak kenal lelah, dan tidak gentar menghadapai rintangan yang menghadang. Andaikan semua yang disekitar kita membenci atau menolak kebenaran yang telah kita sampaikan. Kita masih mempunyai Allah, Maha Mendengar, Maha Melihat, Tidak Tidur untuk memperhatikan hamba-hambaNya.
'Tidak semua yang kita anggap baik bagus untuk kita, tetapi yang kita anggap jelek malah bagus untuk kita”. Mata cinta terasa letih memandang aib. Tapi mata benci selalu melihat aib. Kita tidak akan bercerai-berai asal menghindari "Ghibah", yaitu membicarakan aib/kekurangan orang lain. Jika yang diceritakan tidak benar, maka itulah yang dinamakan FITNAH.
Jangan sampai semua amal habis secara sia-sia, karena diberikan kepada orang yang sering diceritakan aibnya, akhirnya menjadi orang yang BANGKRUT.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, maka barangsiapa mendapati kekurangan atau kekeliruan dalam tulisan/dakwah ini, hendaklah ia tahu dan memaafkan saya secara ikhlas lahir dan bathin.
Atas perhatian Jamaah rahimakumullah, diucapkan terima kasih, lebih kurangnya mohon maaf.
Memang, hanya orang-orang yang memiliki keyakinan yang mantap sajalah yang dapat tunduk dan patuh kepada hukum Allah سبحانه و تعالى . Adapun kaum munafik akan senantiasa berada di dalam keraguan akan kebenaran dan keadilan hukum Allah سبحانه و تعالى . أَفِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَمِ ارْتَابُواأَمْ يَخَافُونَ أَن يَحِيفَاللَّهُ عَلَيْهِمْ وَرَسُولُهُبَلْ أُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Apakah (ketidak-datangan mereka untuk tunduk kepada hukum Rasulullah صلى الله عليه و سلم karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. An-Nuur [24] : 50)… Sampai-sampai Allah سبحانه و تعالى menguraikan adanya tiga kemungkinan sebab kaum munafik menolak hukum Allah سبحانه و تعالى dan Rasul-Nya صلى الله عليه و سلم . Kemungkinan kaum munafik menolak hukum Allah سبحانه و تعالى dan Rasul-Nya صلى الله عليه و سلم ialah karena: (1) ada penyakit di dalam hati; atau (2) ada keraguan akan kebenaran dan keadilan hukum tersebut atau (3) berprasangka-buruk kepada Allah سبحانه و تعالى dan Rasul-Nya صلى الله عليه و سلم dan khawatir kalau hukum tersebut akan menzalimi mereka… http://www.eramuslim.com/suara-langit/penetrasi-ideologi/kemiripan-politisi-sistem-jahiliyah-dengan-kaum-munafik.htm
Pemikiran positif
Pemikiran yang terlihat positif ini, sebenarnya sangat mudah untuk didompleng berbagai kepentingan. Utamanya adalah setan untuk membejatkan nafsu manusia, baik pria maupun wanita. Sehingga, KKN menjadi seperti ‘legitimasi sosial’ pemuasan nafsu syahwat pria dan wanita. Pada akhirnya, karena sudah sangat membudaya, KKN menjadi kelaziman hingga keharusan untuk korupsi; Pemikiran inilah yang akhirnya ‘menghalalkan’ begitu banyak orang untuk melakukan berbagai pendekatan cara yang salah dalam mengurus kepentingan rakyat Indonesia, utamanya jamaah haji, lebih khusus lagi umat Islam.
Manusia sejati adalah manusia yang selalu menyadari kelemahan dan kerapuhan dirinya sehingga ia selalu berusaha terus menerus memperbaiki diri (di jalan Allah), sampai ia datang kehadapan penguasa kehidupan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh ketenangan.
"Ada sementara orang yg mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala lewat karunia dan jasa. Ada juga diantara mereka yg mengenalNya lewat sifat pemaaf, kedermawanan, kesantunan. Diantara mereka juga ada yg mengenalNya lewat sifat murka dan menyiksa, diantara mereka ada yg mengenalNya lewat ilmu dan kebijaksanaan, lewat sifat kemuliaan dan kebesaran, lewat sifat rahmat, kebaikan dan kelembutan, lewat sifat keperkasaan dan kepekaan. Dan diantara mereka ada yg mengenalNya lewat sifat pengabulan doa, memberi pertolongan dan memenuhi kebutuhan hamba. Pengenalan hamba terhadap Allah yg paling lazim adalah lewat firmanNya, karena dari firmanNya itu mereka mengenal Tuhan yg sifat-sifat kesempurnaan dan kemuliaan yg terkumpul pada dzatNya, yg tiada tandingnya dan terbebas dari kekurangan dan aib". (Ibnu AlQayyim al Jauzi)
Waktu sedang "jaya", kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu sedang "berkuasa", kita PeDe melakukan apa saja. Waktu tak berdaya, barulah kita sadar siapa aja sahabat sejati yg ada. Waktu "jatuh", kita baru sadar selama ini siapa aja teman yg memperalat & memanfa'atkan kita. Waktu "sakit", kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta. Manakala "miskin", kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi / bersedekah dan saling membantu. Masuk usia "tua", kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan. Saat di ambang "ajal", kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia2. Hidup tidaklah lama Sudah saatnya kita bersama² membuat HIDUP LEBIH BERHARGA: Saling menghargai Saling membantu Saling memberi Saling mendukung Jadilah teman setia tanpa syarat, Jangan saling memotong & menggunting sesama teman. Tunjukkanlah bahwa kita masih mempunyai Nurani, Jauhkan niat jahat untuk mencelakai orang lain. Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita, Percayalah, akan ada "Akibat" krn ada "Sebab". Apa yg ditabur, itulah yg akan dituai. "Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar. Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, Senyum di setiap air mata, Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap do'a.... Jangan pernah menyerah , Terus berjuanglah, Life is so beautiful.... 'Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan...
Semua yang ada didunia bisa hilang kapan saja. Semua harta, anak, saudara, pasangan hidup, jabatan, kesehatan bisa meninggalkan anda tanpa mesti memberitahukan kepada anda. Namun bila kita masih memiliki iman, maka ada yang tidak akan pernah meninggalkan kita, justru berada di dekat kita dan menemani kita bila kita mengalami segala kesedihan. Dia adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kekasih sejati bagi orang yang beriman.
Kemarin telah berlalu, dan hari esokpun masih sesuatu yang ghaib, sesungguhnya hari inilah kita dan kita memiliki kendali untuk mengisi hari ini dengan pilihan-pilihan yang kita inginkan. Dan mudah mudahan kita semua selalu memilih sesuai dengan jalan yang di Ridhoi Maha Benar Allah.
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati,” (Q.S. Al baqoroh: 159)
"Aku khawatir terhadap suatu masa yg roda kehidupannya dapat menggilas keimanan. Keimanan hanya tinggal pemikiran, yg tidak berbekas dalam perbuatan. Banyak orang baik tapi tidak berakal, ada orang berakal tapi tidak beriman. Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yg khusyuk, namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis. Ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi. Ada yg banyak tertawa hingga hatinya berkarat & ada yg banyak menangis karena kufur nikmat. Ada yg murah senyum tapi hatinya mengumpat, ada yg berhati tulus tp wajahnya cemberut. Ada yg berlisan bijak tp tak memberi teladan, ada pelacur yg tampil jadi figur. Ada orang punya ilmu tp tidak paham, ada yg paham tp tak menjalankan. Ada yg pintar tp membodohi, ada yg bodoh tidak tau diri. Ada org beragama tp tidak berakhlak, ada yg berakhlak tp tidak bertuhan. Lalu di antara semua itu di mana aku berada?" (Imam Ali bin Abi Talib R.A.)
QS Al-Hasyr (59):10. "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
Sunnah Rasulullah saw “Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. kebaikan itu akan menghapuskan kejelekan, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad 5/135, 158, 177, At-Tirmidzi no. 1987)
Hikmah : "Sebaik-baiknya manusia adalah orang yg diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya." (HR.Ahmad)
☂
Syarifah Dinar (agen resmi Gerai Dinar): http://chandra-anom.blogspot.com/
☂
Sang Koruptor
Editorial
20/1/2010 | 03 Shafar 1431 H
--------------------------------------------------------------------------------
dakwatuna.com – Koruptor adalah bahasa lain dari maling. Artinya bahwa seorang koruptor sebenarnya adalah seorang maling. Dalam Al-Qur’an kita mengenal istilah as-saariq atau al-muthaffif . Allah berfirman dalam surah Al-Maidah:38 : “Wassaariqu wassaariqatu faqtha’uu aydiyahumaa jazaa’an bimaa kasabaa (Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan”).
Dalam surah Al-Muthaffifiin:1, Allah berfirman : “Wailun lill muthaffifiin (Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”). Baik istilah saraqa – yasriqu maupun istilah thaffafa yuthaffifu semuanya menunjukkan makna tindakan mencuri atau menipu. Pelakunya disebut as-saariq atau al-muthaffif (Pencuri, maling atau koruptor).
Semua istilah tersebut dalam Al-Qur’an didudukkan sebagai sebutan bagi pelaku pencurian yang harus dihukum. Dalam surah Al-Maidah mereka harus dipotong tangannya. Dan dalam surah Al-Muthaffifiin mereka kelak diancam dengan neraka. Sudah sedemikian jelasnya bahwa istilah tersebut dibenci tidak saja oleh semua manusia, melainkan lebih dari itu oleh Allah swt, namun ternyata masih banyak orang yang mendaftarkan dirinya sebagai maling atau koruptor. Apakah sudah sedemikian kerasnya hati mereka. Sehingga mereka tidak merasa malu. Bukankah Rasulullah saw. telah menegaskan bahwa di antara ciri keimanan adalah mempunyai rasa malu. Namun justru yang banyak ikut menjadi koruptor adalah orang-orang yang mengaku beriman.
Koruptor adalah pribadi yang dibenci dan tidak mempunyai harga diri. Dia telah tunduk di bawah bimbingan hawa nafsunya. Halal-haram diabaikan. Dia tidak takut lagi akan ancaman Allah di alam Akhirat. Karenanya Allah berfirman pada ayat berikutnya dalam surah Al-Muthaffifiin : ”Alaa yadzunnu ulaaika annhum mab’uutsuun, lyawmin adziim (Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan”). Dari sini nampak bahwa para koruptor adalah orang-orang yang siap masuk neraka. Mereka siap melawan Allah dengan segala resikonya. Mereka adalah orang-orang sombong yang merasa tidak butuh aturan Allah. Harta haram bagi mereka adalah santapan empuk yang sangat menyenangkan. Mereka telah menukar kesenangan sejenak di dunia dengan api neraka yang pedih.
Memang para koruptor di dunia bisa bersembunyi dibalik retorika dan diplomasi kekuasaan, bahkan berlindung di bawah hukum atau undang-undang yang mereka bikin sendiri. Namun bagaimana pun Allah swt. tidak mungkin tertipu. Silahkan bersenang-senang dengan mobil mahal dan rumah mewah. Silahkan tertawa dan berjoget-joget di atas air mata penderitaan orang lain. Silahkan berbangga-bangga dengan segala fasilitas yang diistimewakan. Silahkan bersembunyi di balik sogokan yang besar kepada para jaksa dan polisi. Namun ingat bahwa korupsi tetap maksiat dan kedzaliman. Allah swt. tidak akan pernah membiarkan semua itu mengalir begitu saja. Karena setiap kedzaliman telah Allah haramkan atas Diri-Nya, apalagi atas manusia.
Apapun koruptor tetap merupakan gelar yang tidak saja mengancam kemanusiaan melainkan juga mengancam pelakunya. Karena itu semua negara di dunia tidak ada yang menginginkan hadirnya seorang koruptor sebagai pejabat di dalamnya. Sebab sudah terbukti dalam sejarah bahwa seorang koruptor benar-benar membawa ancaman. Berapa banyak perusahaan yang hancur kerena direkturnya korup. Berapa banyak bank yang bangkrut karena menagernya korup. Dan berapa banyak negara kaya yang rakyatnya terpuruk dalam kemiskinan, karena para pemimpinya koruptor.
Masihkah para koruptor itu akan terus dipelihara di negeri ini, sementara seluruh dunia memeranginya. Sampai kapan negeri ini akan terus digenggam oleh para koruptor sementara kondisi rakyat semakin terjepit dalam penderitaan.
Sungguh tidak mungkin berkah sebuah negeri yang dipenuhi oleh para koruptor. Sebab adalah sunnatullah bahwa setiap pelaku dosa mengundang datangnya adzab. Maka semakin banyak jumlah pelaku harta haram, semakin dekat kepada adzab Allah. Itulah yang Allah ceritakan dalam surah Al-Fajr, mengenai kaum Aad, kaum Tsamud dan kaum Fir’un, bahwa mereka diadzab oleh Allah kerena dosa-dosa yang mereka lakukan. Di antara dosa besar yang mengundang adzab Allah adalah dosa korupsi. Wallahu a’lam bishshowab.
Kaum yang Dibinasakan Allah
http://www.republika.co.id/koran/153/63316/Ashab_AL_Rass_Kehancuran_Kaum_Penyembah_Patung
22 juli 2009
Dalam Alquran, banyak sekali diceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari utusan-Nya dan melakukan berbagai penyimpangan yang telah dilarang. Berikut adalah kaum-kaum yang dibinasakan itu.
Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14) dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
.
ôs)s9ur $uZù=yör& %·nqçR 4n<Î) ¾ÏmÏBöqs% y]Î7n=sù öNÎgÏù y#ø9r& >puZy wÎ) úüÅ¡÷Hs~ $YB%tæ ãNèdxs{r'sù Üc$sùqÜ9$# öNèdur tbqßJÎ=»sß ÇÊÍÈ
14. we (once) sent Noah to His people, and He tarried among them a thousand years less fifty: but the Deluge overwhelmed them while They (persisted in) sin.
14. dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum ’Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13)
أَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَقَوْمِ إِبْرَاهِيمَ وَأَصْحَابِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكَاتِ أَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (٧٠).
QS Attaubah: 70. hath not the story reached them of those before them?- the people of Noah, and 'Ad, and Thamud; the people of Abraham, the men of Midian, and the cities overthrown. to them came their apostles with Clear signs. it is not Allah who wrongs them, but They wrong their own souls.
QS Attaubah: 70. Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?[649]. telah datang kepada mereka Rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, Maka Allah tidaklah sekali-kali Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.
[649] 'Aad adalah kaum Nabi Hud, Tsamud ialah kaum Nabi Shaleh; penduduk Madyan ialah kaum Nabi Syu'aib, dan penduduk negeri yang telah musnah adalah kaum Nabi Luth a.s.
QS Alqamar: 18
ôMt/¤x. ×%tæ y#øs3sù tb%x. Î1#xtã ÍäçRur ÇÊÑÈ
QS Alqamar: 18 . the 'Ad (people) (too) rejected (truth): then How terrible was My penalty and My Warning?
QS Alqamar: 18 . kaum 'Aad pun mendustakan(pula). Maka Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
Fushshilat (41): 13,
فَإِنْ أَعْرَضُوا فَقُلْ أَنْذَرْتُكُمْ صَاعِقَةً مِثْلَ صَاعِقَةِ عَادٍ وَثَمُودَ (١٣)
Fushshilat (41): 13 but if They turn away, say thou: "I have warned you of a stunning punishment (as of thunder and lightning) like that which (overtook) the 'Ad and the Thamud!"
Fushshilat (41): 13 jika mereka berpaling Maka Katakanlah: "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud".
Annajm (53): 50,
وَأَنَّهُ أَهْلَكَ عَادًا الأولَى (٥٠)
Annajm (53): 50. and that it is He who destroyed the (powerful) Ancient 'Ad (people),
Annajm (53): 50 dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Aad yang pertama,
Qaaf: 13
×%tæur ãböqtãöÏùur ãbºuq÷zÎ)ur 7Þqä9 ÇÊÌÈ
13. the 'Ad, Pharaoh, the brethren of Lut,
Qaaf (53): 13 dan kaum Aad, kaum Fir'aun dan kaum Luth,
Kaum Nabi Saleh
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS Alhijr: 80, Huud: 68, Qaf: 12).
Kaum Nabi Luth
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu, sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyufaraa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).
Kaum Nabi Syuaib
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka dengan hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyufaraa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).
Firaun
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku dirinya sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).
Ashab Al-Sabt
Mereka adalah segolongan orang fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mere ka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-Afraaf: 163).
Ashab Al-Rass
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib. Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (QS Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).
Ashab Al-Ukhdudd
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yang tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QS Alburuuj: 4-9).
Ashab Al-Qaryah
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).
Kaum Tubba
Tubba adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).
Kaum Saba
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Mafrib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).
sya/berbagai sumber
أَ ََعُوْذُ ِباللهِ السَّمِيْع ِ الْعَلِيْم ِمنَ الشَّيْطَان ِ الرَّجِيْمِ. ِبِِسْمِِ اللهِ الرَّحْمَن ِالرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim (dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang).
ÉÉb>u ÷yuõ°$# Í< Íô|¹ ÇËÎÈ ÷Åc£our þÍ< ÌøBr& ÇËÏÈ ö@è=ôm$#ur Zoyø)ãã `ÏiB ÎT$|¡Ïj9 ÇËÐÈ (#qßgs)øÿt Í<öqs% ÇËÑÈ
QS Thaahaa (20):25 "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku[915], [915] Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan untuk menghadapi Fir'aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam. 26. Dan mudahkanlah untukku urusanku, 27. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, 28. Supaya mereka mengerti perkataanku,
$uZ/u öÏÿøî$# $oYs9 $oYÏRºuq÷z\}ur úïÏ%©!$# $tRqà)t7y Ç`»yJM}$$Î/ wur ö@yèøgrB Îû $uZÎ/qè=è% yxÏî tûïÏ%©#Ïj9 (#qãZtB#uä !$oY/u y7¨RÎ) Ô$râäu îLìÏm§ ÇÊÉÈ
QS Al-Hasyr (59):10. "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (semoga engkau yang saya hormati dan beriman, selamat, damai sejahtera, dan semoga rahmat serta berkah Allah/Tuhan untukmu pula).
إنَّ الْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نََسْتََعِيْنُهُ وَ نََسْتََغْفِرُهُ وَنَعُوذ ُ بِِاِللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ للهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنْ لاإلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لآ شَرِيْكَ لَهُ وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولهُ صَلى الله عليه وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَشِيرًا.
Inalhamdalillah nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhuu wana'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyi'aati a'maalina mayyahdihillahu fa laa mudillalaah wa may yudihil fa hadiyalah (segala puji kepada Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan kepadaNya, kita berlindung kepadaNya dari kejelekan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita. "Barangsiapa yang diberi petunjuk Allah, tak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkanNya, tak ada yang dapat memberikannya petunjuk").
”Segala puji bagi Allah, kami memuji, minta pertolongan kepada Nya, kami berlindung kepadaNya dari kejahatan nafsu angkara kami &dari kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya,&barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak akan ada orang yang mampu memberi petunjuk. Saya bersaksi,bahwa tiada Tuhan selain Allah & Muhamad SAW adalah hamba Alllah dan RasulNya.
Asyhadu an laa illaa ha illallah wa asyhadu ana Muhammadurrasulullah (saya bersaksi bahwa tiada/bukan Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah).
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'ala 'aali Muhammad (semoga salam disampaikan Allah kepada Muhammad dan keturunan Muhammad).
الْحَمْدُ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِين. حَمْدًا يُوَا فِى نِعَمَهُ وَ يُكَا فِى مَزِ يْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلا َل ِ وَجْهِكَ الْكََرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطاَ نِكَْ.
”Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, pujia-pujian yang setimpal ni’matnya dan yang melengkapi ni’mat yang bertambah-tambah. Wahai Allah Tuhan kami, bagi Allah lah segala pujian, puji yang layak bagi keagungan-Mu yang Mulia, kegagahan dan kebesaran-MU
أ مَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ –Amma ba'du (maka demikian berikut inilah kira-kira):
أُوْ صِيْكُمْ وَ نَفْسِى بِتََقْوَ ى اللهِ فَقَدْ فَا زَ الْمُتَّقَوْ نَ
Alhamdulillah, wash-sholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, waba’duh
DAKWAH Jumat, 19 Februari 2010 pukul 16:46:00
http://koran.republika.co.id/koran/52/104585/DAKWAH
Secara bahasa dakwah berasal dari kata dasar (masdar) kata kerja da'a-yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Secara istilah, dakwah berarti kegiatan yang bersifat mengajak dan memanggil orang untuk taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis akidah, syariah dan ahlak Islamiyah.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata ''ilmu'' dan kata ''Islam'', sehingga menjadi ''ilmu dakwah'' dan ''dakwah Islam''. Ilmu dakwah didefinisikan sebagai suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan-tuntunan tentang bagaiamana seharusnya menarik perhatian orang lain untuk menganut, menyetujui dan atau melaksanakan suatu ideologi/agama, pendapat atau pekerjaan tertentu.
Orang yang menyampaikan dakwah disebut ''dai'' (juru dakwah), sedangkan orang yang menjadi obyek dakwah disebut mad'u . Para ulama berlainan pendapat dalam menentukan hukum menyampaikan dakwah Islam. Ada yang menetapkannya sebagai fardu kifayah (kewajiban kolektif) ada pula yang menetapkan fardu ain.
Semuanya sama-sama mendasarkan pendapatnya kepada Alquran surah Ali Imran ayat 104.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (١٠٤)
''Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.''
[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Kata minkum dalam ayat di atas ada yang menganggap mengendung pengertian tab'id (bagian), sehingga hukum dakwah menjadi fadu kifayah. Sedangkan, sebagian lainnya menganggapnya sebagai za'idah (tambahan), sehingga hukumnya menjadi fardu ain.
Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai Allah SWT sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing. Setelah diangkat menjadi rasul Allah SWT, Rasulullah SAW melakukan dakwah Islam baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan. Beliau memulai dakwahnya kepada istrinya, keluarganya dan sahabat karibnya. Awalnya dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, karena situasi tak memungkinkan. Namun, setelah jumlah sahabat yang memeluk Islam bertambah banyak, dakwah pun mulai dilakukan secara terang-terangan.
Rasulullah pun melakukan dakwah dengan tulisan, melalui surat yang berisi seruan, ajakan atau penggilan untuk menganut agama Islam kepada raja-raja dan kepala-kepala pemerintahan dari negara-negara yang bertetangga dengan kawasan Arab.
Raja-raja yang mendapat surat atau risalah dari Nabi SAW itu antara lain Kaisar Heraclius dari Bizantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia). N (Disarikan dari Ensiklopedi Islam terbitan Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta).
Kalo beli HP, TV, Mobil dlsb ada buku petunjuk manualnya, maka manusia muslim dilahirkan dengan Al Quran, dan Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (Qs. Yusuf [12]: 111).
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (١١١)
(Qs. Yusuf [12]: 111). Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Jamaah Masjid rahimakumullah
Keutamaan Mengikuti Majelis Ilmu / TUNTUNAN
Jumat, 19 Februari 2010 pukul 16:31:00 Oleh Yusuf Assidiq
http://koran.republika.co.id/koran/0/104580/Keutamaan_Mengikuti_Majelis_Ilmu
Nabi SAW menyebut majelis ilmu sebagai taman surga.
Islam adalah agama ilmu. Banyak ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan keutamaan menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum serta ilmu agama. Dengan memiliki bekal ilmu umum akan mampu membawa umat kepada kesejahteraan hidup di dunia, sementara ilmu agama menjadi pembimbing mencapai derajat tinggi di akhirat kelak.
Maka, seorang Muslim wajib hukumnya menimba ilmu, baik pria atau wanita, kapan pun, dan di mana pun. Tak ada batasan usia dalam menuntut ilmu, yang seperti dikatakan Nabi SAW agar menuntut ilmu hendaknya berkelanjutan hingga akhir hayat.
Tiada waktu berlalu tanpa bertambahnya ilmu. Sejak masa awal Islam, umat sudah melaksanakan ajaran ini dengan penuh khidmat, yang salah satunya terejawantah dalam sebuah forum yang dikenal sebagai Majelis Nabi SAW.
Secara rutin, para sahabat berkumpul di masjid bersama Nabi SAW. Di sana, hadirin menyimak setiap kata dan kalimat yang disampaikan Rasulullah terkait makna ayat Alquran dan hadis. Para sahabat berusaha sebanyak-banyaknya menyerap ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dari Rasulullah.
Yazid bin Abdul Qadir Jawas dalam buku /Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga/, menegaskan, alangkah indah seandainya umat Muslim dapat meneladani Rasulullah dan para sahabat yang senantiasa berkumpul untuk tujuan menyebarkan ilmu dan kebaikan.
Pasalnya, ada keutamaan dengan mengikuti majelis atau pertemuan-pertemuan agama semacam ini. Pada buku /The Ideal Muslim/, Dr Muhammad Ali Hasyimi, menguraikan, bahwa di sana nama Allah SWT senantiasa diagungkan. Setiap pembicaraan pun dipenuhi tema keagungan ajaran Islam mengenai tarbiyah (pendidikan), individu, keluarga dan masyarakat.
Selain itu, hadirin juga memperlihatkan perenungan atas kekuasaan Allah SWT. ''Dalam pertemuan agama, jiwa disucikan, hati dibersihkan, dan seluruh orang dipenuhi rasa keimanan,'' papar Dr Muhammad
Menghadiri majelis taklim atau pertemuan agama yang mengajarkan Alquran dan sunah, menurut pemahaman para sahabat, akan menambah ilmu, keimanan, dan ketakwaannya. Di samping juga pada akhirnya sanggup menambah amal kebaikannya kelak.
Adalah salah seorang sahabat yakni Abdullah ibnu Rawahah RA, di manapun bertemu dengan sahabat Nabi SAW lainnya, selalu berkata, ''Mari, mari kita percaya pada Allah setiap saat.''
Saat mendengar hal tersebut Nabi SAW bersabda, ''Semoga Allah memberikan rahmat kepada Ibnu Rawahah, karena ia mencintai perkumpulan-perkumpulan yang para malaikat merasa perlu untuk hadir.''
Begitu mulia kedudukan majelis ilmu, hingga Rasulullah menyebutnya akan diikuti pula oleh para malaikat. Tak hanya itu, beliau bahkan mengistilahkan majelis ilmu sebagai taman-taman surga.
Nabi SAW bersabda, ''Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berzikir.'' Para sahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman surga itu?'' Nabi menjawab, ''Yaitu halaqah-halaqah zikir (majelis ilmu).'' (HR at-Tirmidzi (no. 3510), Ahmad (III/150), dari Shahabat Anas bin Malik ra.
Majelis yang memiliki faedah sesuai ajaran Islam yakni yang di dalamnya diajarkan tentang tauhid. Pun mengajarkan akidah, ibadah yang sesuai sunnah Nabi, muamalah, dan lainnya.
Dengan demikian, setiap Muslim hendaknya memperbanyak mengikuti pertemuan-pertemuan agama, majelis taklim atau majelis ilmu baik di masjid, mushala, kantor, atau rumah, yang akan meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan pengetahuan.
''Ia hendaknya menghindarkan diri dari berkumpul dengan orang-orang yang bisa membawanya pada kemunkaran,'' tegas Dr Muhammad. Seorang Muslim juga dianjurkan keluar dari pertemuan-pertemuan dosa dan ketidaktaatan yang hanya akan mengurangi kesucian jiwa serta menjauhkannya dari Allah SWT. (ed; heri ruslan)
Kehidupan dunia hanya sesaat. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, usia kita terus bertambah. Dan waktu untuk meninggalkan dunia semakin dekat pula. Tidak ada yang tahu kapan kematian datang. Namun yang harus kita sadari, bahwa baiknya amalan kita selama hidup akan membantu dan mempermudah kita untuk husnul khatimah, Insya Allah……Maka dengan bertambahnya umur kita, semoga kita bertambah dekat pada Allah SWT, bertambah rindu untuk berjumpa dengan- Allah SWT dan bertambah jauh hendaknya kita dari dosa dan maksiat...
Manusia saat ini tidak akan sehebat Nabi. Tetapi kiranya kita wajib berusaha mendakwahkan kebenaran ini dengan amal dan nasehat. Terus-menerus tidak kenal lelah, dan tidak gentar menghadapai rintangan yang menghadang. Andaikan semua yang disekitar kita membenci atau menolak kebenaran yang telah kita sampaikan. Kita masih mempunyai Allah, Maha Mendengar, Maha Melihat, Tidak Tidur untuk memperhatikan hamba-hambaNya.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, maka barangsiapa mendapati kekurangan atau kekeliruan dalam tulisan/dakwah ini, hendaklah ia tahu dan memaafkan saya secara ikhlas lahir dan bathin.
Atas perhatian Jamaah rahimakumullah, diucapkan terima kasih, lebih kurangnya mohon maaf. Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Wallahu a’lam bish shawwab.
سُبْحَا نَكَ اللًَهًُمًَ وَ بِِِِِحَمدِكَ أشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إلا ً أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وَأتُوْبُ إلَيْكَ.
“Billahi taufiq wal hidayah, والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
أَ ََعُوْذُ ِباللهِ السَّمِيْع ِ الْعَلِيْم ِمنَ الشَّيْطَان ِ الرَّجِيْمِ. ِبِِسْمِِ اللهِ الرَّحْمَن ِالرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim (dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang).
ÉÉb>u ÷yuõ°$# Í< Íô|¹ ÇËÎÈ ÷Åc£our þÍ< ÌøBr& ÇËÏÈ ö@è=ôm$#ur Zoyø)ãã `ÏiB ÎT$|¡Ïj9 ÇËÐÈ (#qßgs)øÿt Í<öqs% ÇËÑÈ
QS Thaahaa (20):25 "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku[915], [915] Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan untuk menghadapi Fir'aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam. 26. Dan mudahkanlah untukku urusanku, 27. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, 28. Supaya mereka mengerti perkataanku,
$uZ/u öÏÿøî$# $oYs9 $oYÏRºuq÷z\}ur úïÏ%©!$# $tRqà)t7y Ç`»yJM}$$Î/ wur ö@yèøgrB Îû $uZÎ/qè=è% yxÏî tûïÏ%©#Ïj9 (#qãZtB#uä !$oY/u y7¨RÎ) Ô$râäu îLìÏm§ ÇÊÉÈ
QS Al-Hasyr (59):10. "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (semoga engkau yang saya hormati dan beriman, selamat, damai sejahtera, dan semoga rahmat serta berkah Allah/Tuhan untukmu pula).
إنَّ الْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نََسْتََعِيْنُهُ وَ نََسْتََغْفِرُهُ وَنَعُوذ ُ بِِاِللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ للهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنْ لاإلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لآ شَرِيْكَ لَهُ وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولهُ صَلى الله عليه وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَشِيرًا.
Inalhamdalillah nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhuu wana'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyi'aati a'maalina mayyahdihillahu fa laa mudillalaah wa may yudihil fa hadiyalah (segala puji kepada Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan kepadaNya, kita berlindung kepadaNya dari kejelekan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita. "Barangsiapa yang diberi petunjuk Allah, tak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkanNya, tak ada yang dapat memberikannya petunjuk").
”Segala puji bagi Allah, kami memuji, minta pertolongan kepada Nya, kami berlindung kepadaNya dari kejahatan nafsu angkara kami &dari kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya,&barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak akan ada orang yang mampu memberi petunjuk. Saya bersaksi,bahwa tiada Tuhan selain Allah & Muhamad SAW adalah hamba Alllah dan RasulNya.
Asyhadu an laa illaa ha illallah wa asyhadu ana Muhammadurrasulullah (saya bersaksi bahwa tiada/bukan Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah).
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'ala 'aali Muhammad (semoga salam disampaikan Allah kepada Muhammad dan keturunan Muhammad).
الْحَمْدُ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِين. حَمْدًا يُوَا فِى نِعَمَهُ وَ يُكَا فِى مَزِ يْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلا َل ِ وَجْهِكَ الْكََرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطاَ نِكَْ.
”Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, pujia-pujian yang setimpal ni’matnya dan yang melengkapi ni’mat yang bertambah-tambah. Wahai Allah Tuhan kami, bagi Allah lah segala pujian, puji yang layak bagi keagungan-Mu yang Mulia, kegagahan dan kebesaran-MU
أ مَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ –Amma ba'du (maka demikian berikut inilah kira-kira):
أُوْ صِيْكُمْ وَ نَفْسِى بِتََقْوَ ى اللهِ فَقَدْ فَا زَ الْمُتَّقَوْ نَ
Alhamdulillah, wash-sholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, waba’duh
Jamaah Masjid rahimakumullah
Subject: Menyingkap 1001 hikmaH shalat subuh
Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya” Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya; dan kalau jelek, maka jeleklah seluruh amalnya.
….."Amal pertama yang dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat. Dan barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).
Bagaimana mungkin seorang mukmin mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada hari kiamat bukunya kosong dari shalat Subuh tepat waktu?
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (٨)فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (٩)وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (١٠)نَارٌ حَامِيَةٌ (١١)
“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas” (QS Al Qariah : 8-11)
“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR Al-Bukhari dan Muslim]
Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rekaatnya; hanya dua rAkaat saja. Namun, ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit)
Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat Subuh. Rasulullah SAW telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan shalat Subuh adalah tidur.
“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, ‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”.
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]
Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah.
“Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”. “Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka - padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka - ‘Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari]
Sedangkan bagi wanita - walau shalat di masjid diperbolehkan - shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih banyak pahalanya, yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria sedang shalat di masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita mukminah adalah shalat pada permulaan waktu.
“Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR Muslim, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]
Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid.
قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلا امْرَأَتَكَ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ (٨١)
(QS Huud:81)Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, Sesungguhnya Kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu Pergilah dengan membawa keluarga dan Pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal[732], kecuali isterimu. Sesungguhnya Dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; Bukankah subuh itu sudah dekat?".
[732] Kata tertinggal di sini terjemahan dari kalimah yaltafit. ada pula mufassir menterjemahkannya dengan menoleh ke belakang.
Rutinitas harian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ (٧)
“Hai orang-orang mukmin, Jika kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad : 7)
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ (٤٠)
(QS Al-Hajj:40) (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakanlah: “tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (Qs. Al Maidah: 100)
Kubur adalah tempat persinggahan akhirat yang pertama. Barangsiapa yang selamat darinya, maka jenjang berikutnya akan lebih mudah. Dan barangsiapa yang tidak selamat darinya, maka sesudahnya akan lebih berat.” (HR. Ahmad, hasan)…..
"Amal pertama yang dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat. Dan barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani). “
TIPS MENJAGA SHALAT SUBUH :
1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
5. Carilah kawan yang baik (shalih)
6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw
(tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat (jam weker; telpon; bel pintu)
10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga
Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas” (QS Al Qariah : 8-11)
Disarikan dari :bLog temend....di surabaya.. To reply to this message, follow the link below: http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1084873618787&mid=1d004e7G4fc86636Ge5fcf6G0
Kehidupan dunia hanya sesaat. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, usia kita terus bertambah. Dan waktu untuk meninggalkan dunia semakin dekat pula. Tidak ada yang tahu kapan kematian datang. Namun yang harus kita sadari, bahwa baiknya amalan kita selama hidup akan membantu dan mempermudah kita untuk husnul khatimah, Insya Allah……Maka dengan bertambahnya umur kita, semoga kita bertambah dekat pada Allah SWT, bertambah rindu untuk berjumpa dengan- Allah SWT dan bertambah jauh hendaknya kita dari dosa dan maksiat...
Manusia saat ini tidak akan sehebat Nabi. Tetapi kiranya kita wajib berusaha mendakwahkan kebenaran ini dengan amal dan nasehat. Terus-menerus tidak kenal lelah, dan tidak gentar menghadapai rintangan yang menghadang. Andaikan semua yang disekitar kita membenci atau menolak kebenaran yang telah kita sampaikan. Kita masih mempunyai Allah, Maha Mendengar, Maha Melihat, Tidak Tidur untuk memperhatikan hamba-hambaNya.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, maka barangsiapa mendapati kekurangan atau kekeliruan dalam tulisan/dakwah ini, hendaklah ia tahu dan memaafkan saya secara ikhlas lahir dan bathin.
Atas perhatian Jamaah rahimakumullah, diucapkan terima kasih, lebih kurangnya mohon maaf. Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Wallahu a’lam bish shawwab.
سُبْحَا نَكَ اللًَهًُمًَ وَ بِِِِِحَمدِكَ أشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إلا ً أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وَأتُوْبُ إلَيْكَ.
“MahaSuci ُEngkau ya Allah, dengan memuji Mu aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada MU”
Billahi taufiq wal hidayah, والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
أَ ََعُوْذُ ِباللهِ السَّمِيْع ِ الْعَلِيْم ِمنَ الشَّيْطَان ِ الرَّجِيْمِ. ِبِِسْمِِ اللهِ الرَّحْمَن ِالرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmaani rrahiim (dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang).
ÉÉb>u ÷yuõ°$# Í< Íô|¹ ÇËÎÈ ÷Åc£our þÍ< ÌøBr& ÇËÏÈ ö@è=ôm$#ur Zoyø)ãã `ÏiB ÎT$|¡Ïj9 ÇËÐÈ (#qßgs)øÿt Í<öqs% ÇËÑÈ
QS Thaahaa (20):25 "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku[915], [915] Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan untuk menghadapi Fir'aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam. 26. Dan mudahkanlah untukku urusanku, 27. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, 28. Supaya mereka mengerti perkataanku,
$uZ/u öÏÿøî$# $oYs9 $oYÏRºuq÷z\}ur úïÏ%©!$# $tRqà)t7y Ç`»yJM}$$Î/ wur ö@yèøgrB Îû $uZÎ/qè=è% yxÏî tûïÏ%©#Ïj9 (#qãZtB#uä !$oY/u y7¨RÎ) Ô$râäu îLìÏm§ ÇÊÉÈ
QS Al-Hasyr (59):10. "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (semoga engkau yang saya hormati dan beriman, selamat, damai sejahtera, dan semoga rahmat serta berkah Allah/Tuhan untukmu pula).
إنَّ الْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نََسْتََعِيْنُهُ وَ نََسْتََغْفِرُهُ وَنَعُوذ ُ بِِاِللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ للهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنْ لاإلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لآ شَرِيْكَ لَهُ وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولهُ صَلى الله عليه وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَشِيرًا.
Inalhamdalillah nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhuu wana'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyi'aati a'maalina mayyahdihillahu fa laa mudillalaah wa may yudihil fa hadiyalah (segala puji kepada Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan kepadaNya, kita berlindung kepadaNya dari kejelekan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita. "Barangsiapa yang diberi petunjuk Allah, tak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkanNya, tak ada yang dapat memberikannya petunjuk").
”Segala puji bagi Allah, kami memuji, minta pertolongan kepada Nya, kami berlindung kepadaNya dari kejahatan nafsu angkara kami &dari kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya,&barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak akan ada orang yang mampu memberi petunjuk. Saya bersaksi,bahwa tiada Tuhan selain Allah & Muhamad SAW adalah hamba Alllah dan RasulNya.
Asyhadu an laa illaa ha illallah wa asyhadu ana Muhammadurrasulullah (saya bersaksi bahwa tiada/bukan Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah).
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'ala 'aali Muhammad (semoga salam disampaikan Allah kepada Muhammad dan keturunan Muhammad).
الْحَمْدُ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِين. حَمْدًا يُوَا فِى نِعَمَهُ وَ يُكَا فِى مَزِ يْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلا َل ِ وَجْهِكَ الْكََرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطاَ نِكَْ.
”Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, pujia-pujian yang setimpal ni’matnya dan yang melengkapi ni’mat yang bertambah-tambah. Wahai Allah Tuhan kami, bagi Allah lah segala pujian, puji yang layak bagi keagungan-Mu yang Mulia, kegagahan dan kebesaran-MU
أ مَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ –
Amma ba'du (maka demikian berikut inilah kira-kira):
أُوْ صِيْكُمْ وَ نَفْسِى بِتََقْوَ ى اللهِ فَقَدْ فَا زَ الْمُتَّقَوْ نَ
Alhamdulillah, wash-sholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, waba’duh
Jamaah Masjid rahimakumullah
Fenomena saling memata-matai yang lain, saling mencari-cari aib yang lain, saling bersaing (kemegahan dunia), saling mendengki, saling membenci, dan saling bermusuhan, juga saling menyalahkan, merasa yang paling benar, mengumbar fitnah dan perselisihan, mengejek, mengomel, atau mencemooh orang lain, serta senang melihat kesengsaraan yang dihadapi oleh sesamanya, merupakan penyakit yang harus segera dihilangkan. Manusia merupakan makhluk sosial yang terikat dan bersaudara antara satu dan yang lainnya. Maka, berbuat kebaikan kepada siapa pun menjadi mutlak dilakukan untuk menciptakan hubungan antara sesama manusia yang humanis.
Bahwa pada akhir-akhir ini berkembang paham pluralisme agama, liberalisme dan sekularisme serta paham-paham sejenis lainnya yang telah menimbulkan keresahan dan kesesatan di kalangan masyarakat;
Bahwa berkembangnya paham pluralisme agama, liberalisme dan sekularisme serta dikalangan masyarakat telah menimbulkan keresahan, sehingga diharapkan masyarakat untuk menjadikan Al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber amal dan inspirasi kita. Kaum Muslimin diharapkan senantiasa menuntut ilmu. Ilmu yang bermanfaat merupakan senjata yang paling penting yang harus dimiliki kaum muslimin.
"Apalagi di zaman ini yang begitu banyak fitnah dan perselisihan, suka mencela, mela’nat dan berkata-kata keji, atau mencemooh orang lain, dusta, bergunjing, memberi kesaksian palsu, membicarakan kelemahan orang lain, dan omong kosong, karena itu kita membutuhkan Al-Quran dan as-Sunnah. Itulah dia ilmu yang syar'I, dan ilmu harus diikuti dengan amal. Sebab ilmu tidak cukup tanpa amal.
Selain itu dia juga diharapkan masyarakat kaum muslimin dapat melakukan dakwah dan menyampaikannya, bahwa dakwah adalah risalah umat Islam yang utama. Maka dengan ilmulah kaum muslimin dapat melakukan dakwah. Maka, ditegaskan sekali lagi, seyogyanyalah kaum muslimin untuk selalu menuntut ilmu dan menyampaikan dakwah dengan menjadikan Al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber amal dan inspirasi kita
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam
Firman Allah :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (١٩) Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali Imran [3]: 19)
19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
[189] Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٨٥)
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan terima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS. Ali Imran [3]: 85)
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا (٣٦(
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. al-Azhab [33:36).
Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. al-Mumtahinah [60]: 8-9).
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (٧٧)
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan. (QS. al-Qashash [28]: 77).
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta. (terhadap Allah). (QS. al-An’am [6]: 116).
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ (٧١)
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Q. al-Mu’minun [23]: 71).
Hadis Nabi saw : Imam Muslim (w. 262 H) dalam Kitabnya Shahih Muslim, meriwayatkan sabda Rasulullah saw : ”Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorangpun baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni Neraka.” (HR Muslim).
Pertama : Ketentuan Umum Fatwa MUI - Pluralisme/Islam Liberal Sesat
Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relative; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga.
Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan. .
Liberalisme adalah memahami nash-nash agama (Al-Qur’an & Sunnaah) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas; dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.
Sekualisme adalah memisahkan urusan dunia dari agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesame manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.
Kedua : Ketentuan Hukum Fatwa MUI - Pluralisme/Islam Liberal Sesat
Pluralism, Sekularisme dan Liberalisme agama sebagaimana dimaksud pada bagian pertama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Umat Islam haram mengikuti paham Pluralisme Sekularisme dan Liberalisme Agama.
Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat islam wajib bersikap ekseklusif, dalam arti haram mencampur adukan aqidah dan ibadah umat Islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk agama lain.
Bagi masyarakat muslim yang tinggal bersama pemeluk agama lain (pluralitas agama), dalam masalah social yang tidak berkaitan dengan aqidah dan ibadah, umat Islam bersikap inklusif, dalam arti tetap melakukan pergaulan sosial dengan pemeluk agama lain sepanjang tidak saling merugikan.
Jamaah rahimakumullah
Diharapkan kepada kita semua untuk berketetapan hati, dan melakukan perubahan dengan semakin baik lagi di 2010, agar kita tidak terlena dan mengikuti aliran dan paham sesat, dengan cara memikirkan dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya walau itu hanya sedetik, dengan menjadikan Al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber amal ibadah dan inspirasi kita untuk terus menggalinya, juga mengikuti ilmu Al-Quran, dan mengamalkannya, serta mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW, maka tidak ada istilah “libur” belajar Al-Quran dan as-Sunnah dalam kehidupan kita, kecuali pada saat kita sudah berada di liang lahat
“Orang yang pandai bukanlah orang yang banyak menyampaikan ilmu, tetapi orang yang mengikuti ilmu dan mengamalkannya serta mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW, walaupun sedikit pengetahuannya (Ibrahim Al Khawwash).
Kalo beli HP, TV, Mobil dlsb ada buku petunjuk manualnya, maka manusia muslim dilahirkan dengan Al Quran, dan Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (Qs. Yusuf [12]: 111).
ILMU TANPA IMAN, serta IMAN TANPA ILMU SANGAT MERUSAK KEHIDUPAN MANUSIA
Rasulullah bersabda, ketika beliau berkhotbah di Khaif (Mina), “Semoga Allah SWT mencerahkan seorang hamba yang mendengar ucapanku ini. Ia memahaminya, lalu menyampaikannya kepada orang yang tidak mendengarnya. Alangkah banyak orang yang membawa ilmu namun tidak memahaminya. Dan alangkah banyak orang yang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih luas pengetahuannya dari dirinya. Ada tiga hal yang hati seorang muslim tidak dengki kepadanya, yaitu ikhlas dalam beramal, nasihat kepada para pemimpin kaum muslimin, dan komitmen dengan jamaah mereka karena doa mereka memagari mereka” (HR Ahmad, Ibnu Maajah, dan Al-Haakim).
Alangkah mulianya ilmu pengetahuan, alangkah gembiranya jiwa seseorang yang menguasainya, alangkah segarnya dada orang yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan alangkah leganya perasaan orang yang menguasainya.
Iman akan mendorong kita semua berbuat baik, guna mendapatkan ridha Allah, sedangkan ilmu pengetahuan akan melengkapi kita semua, dengan kemampuan menemukan cara yang paling efektif, dan tepat dalam pelaksanaan, juga dorongan untuk berbuat kebaikan itu. Iman akan mendidik anda memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama, dan ilmu memberi anda teknis guna merealisasikannya.
Tugas iman dan ilmu secara bersama-sama akan membentengi kita, agar kita tidak sesat dan membuat kita menjadi manusia baik dansekaligus tahu cara yang tepat mewujudkan kebaikan itu. Apabila Jamaah Masjid rahimakumullah ingin merasakan nikmatnya memiliki ilmu pengetahuan dalam kehidupan yang luas membentang ini, capailah dengan usaha yang maksimal dan jangan memisahkan iman dan ilmu pengetahuan
(telah dimuat di mimbar Jum’at, edisi 226/th. VII/2006 Oleh: Ustadz Alvis chaniago)
Jamaah Masjid rahimakumullah
Segala informasi yang disampaikan, yang berlandaskan al-qur’an dan hadist, Insya Allah sangat penting dan berarti bagi kita semua, karena ilmu dan wahyu Allah SWT sekecil apapun pasti bermanfaat dan beguna, sekaligus sebagai ikhtiar kita unuk nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran, dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Pentingnya ilmu dan dakwah bagi kaum muslimin Indonesia, karena Ilmu pengetahuan dan Iman adalah senjata yang sangat penting bagi kaum muslimin di zaman ini.
Dalam salah satu hadisnya, Nabi SAW menyatakan sebaik-baik Mukmin adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya. Nabi SAW juga memerintahkan ketika menemukan kemungkaran, kita wajib mencegahnya, baik dengan teguran, tindakan, ataupun hati, dan ini selemah-lemahnya iman.
Kehidupan dunia hanya sesaat. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, usia kita terus bertambah. Dan waktu untuk meninggalkan dunia semakin dekat pula. Tidak ada yang tahu kapan kematian datang. Namun yang harus kita sadari, bahwa baiknya amalan kita selama hidup akan membantu dan mempermudah kita untuk husnul khatimah, Insya Allah……Maka dengan bertambahnya umur kita, semoga kita bertambah dekat pada Allah SWT, bertambah rindu untuk berjumpa dengan- Allah SWT dan bertambah jauh hendaknya kita dari dosa dan maksiat...
Manusia saat ini tidak akan sehebat Nabi. Tetapi kiranya kita wajib berusaha mendakwahkan kebenaran ini dengan amal dan nasehat. Terus-menerus tidak kenal lelah, dan tidak gentar menghadapai rintangan yang menghadang. Andaikan semua yang disekitar kita membenci atau menolak kebenaran yang telah kita sampaikan. Kita masih mempunyai Allah, Maha Mendengar, Maha Melihat, Tidak Tidur untuk memperhatikan hamba-hambaNya.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, maka barangsiapa mendapati kekurangan atau kekeliruan dalam tulisan/dakwah ini, hendaklah ia tahu dan memaafkan saya secara ikhlas lahir dan bathin.
Atas perhatian Jamaah rahimakumullah, diucapkan terima kasih, lebih kurangnya mohon maaf. Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Wallahu a’lam bish shawwab.
سُبْحَا نَكَ اللًَهًُمًَ وَ بِِِِِحَمدِكَ أشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إلا ً أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وَأتُوْبُ إلَيْكَ.
“MahaSuci ُEngkau ya Allah, dengan memuji Mu aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada MU”
Billahi taufiq wal hidayah, والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Sumber/Refrensi :
1. Al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber amal ibadah dan inspirasi kita.
2. Fatwa MUI - Pluralisme/Islam Liberal Sesat Nomor : 7/MUNAS VII/MUI/II/2005 Tentang : PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA; http://mui.or. id/mui_in/ fatwa.php? id=137 ; dan http://media- islam.or. id/2007/09/ 27/fatwa- mui-pluralismeis lam-liberal- sesat/
3. Syeikh as-Sudais: Jangan Tinggalkan Risalah Dakwah, Tuesday, 29 December 2009 09:14 NASIONAL
http://www.hidayatullah.com/berita/lokal/10248-2009-12-29-13-51-03.html
4. Mimbar Jum’at, edisi 226/th. VII/2006 Oleh: Ustadz Alvis chaniago)